Pernahkah
kalian berfikir bagaimana awal mula adanya bumi, tempat yang kita pijak saat
ini? Dan bagaimana menurut pandangan islam mengeni hal tersebut? Penasaran,
mari kita bahas.
Ketika alam
semesta mulai terbentuk sekitar 12 miliar tahun silam, dua unsur pertama yang
hadir adalah hidrogen dan helium. Reaksi inti yang dialami oleh generasi
bintang-bintang termuda menghasilkan banyak unsur lain, yang semuanya
dimuntahkan ke antariksa atau ruang angkasa dalam wujud awan debu dan gas.
Lima miliar
tahun yang lalu, salah satu dari awan-awan tersebut memampat. Segulugan bola
debu dan gas tercipta di bagian tengah awan, dan terus berpusar. Gravitasi
menarik rapat bola ini sedemikian rupa sehingga menjadi sangat panas. Terciptalah
sebuah bintang baru yang kita sebut matahari.
Radiasi yang
dipancarkan oleh matahari yang baru lahir menolak materi awan debu di
sekitarnya. Yang tersiksa kini hanyalah sebuah cakram debu yang mengitari
matahari. Perlahan-lahan butir-butir debu tersebut saling bergabung dalam
proses yang disebut akresi. Lambat laun, cakram debu berubah menjadi sejumlah
planet, yang salah satunya adalah bumi.
Masa bumi terus
bertambah sehingga medan gravitasinya pun meningkat. Akibatnya, terbentuklah
bola padat yang terus memampat sehingga intinya mulai meleleh. Inti bumi
terdiri dari lelehan besi pekat, yang diselimuti oleh mantel silikat padat.
Aktivitas gunung api dan gempuran hujan meteor membentuk rupa permukaan planet
baru ini. Ketika pembentukan bumi hampir selesai, sebuah benda seukuran planet
Mars membenturnya sehingga terlemparlah awan materi ke jalur orbit bumi.
Selanjutnya, awan debu ini memampat dan menjadi satelit bumi yang dikenal
dengan nama bulan.
Lalu
bagaimana menurut pandangan islam??
Asal usul
terbentuknya alam semesta menurut Islam dan sains modern dalam teori Big Bang
yang dicetuskan Edwin Hubble pada tahun 1929 terjadi kesesuaian. Bahwa, proses
penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah ketiadaan.
Dalam pandangan
Islam, apa yang dikehendaki Allah akan terjadi. Cukup mengucapkan
"kun", maka terjadilah! Hingga pada suatu ketika, Allah berkehendak
ingin menciptakan alam semesta. Kun! Maka, terjadi ledakan cahaya dahsyat yang
disebut Edwin Hubble sebagai Big Bang.
Ledakan cahaya
itulah yang disebut dalam Al Quran Surat An Nur Ayat 35 sebagai cahaya sejati.
Para kalangan sufi menyebutnya, Nur Muhammad atau cahaya Muhammad, sebuah
cahaya terpuji yang menjadi asal usul, awal terbentuknya alam semesta.
Emha Ainun
Najib atau kita akrab memanggilnya Cak Nun mengatakan, hampir semua buku-buku,
literatur di dunia Islam menulis bahwa Muhammad adalah Kanjeng Nabi /
Rasulullah Saw yang dilahirkan dari pernikahan Abdullah dan Siti Aminah, hidup
dalam rentang waktu 63 tahun.
Padahal, apakah
Muhammad umurnya hanya 63 tahun? Cak Nun kemudian menyebut Rasulullah hidup
dari awal penciptaan alam semesta sampai akhir semesta, terserah Allah. Sampai
sekarang, Muhammad hidup di alam semesta, tidak tahu di mana, di bumi belahan
mana, di planet mana, kehadirannya sebagai pemberi rahmat bagi seluruh alam
semesta.
Nabi Muhammad
Saw yang dilahirkan Abdullah dan Siti Aminah adalah wujud dari Muhammad pada
zaman itu. Tentu, ada peran "Muhammad" di era yang lain, di planet
yang berbeda, atau di bagian semesta yang mana. Ini yang disebut dengan
Muhammad, The Eternal Light, Cahaya Abadi.
Kembali ke
proses penciptaan alam semesta, makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah
Nur Muhammad (cahaya Muhammad). Kemudian atas kehendak Allah, terjadi peristiwa
ledakan dahsyat yang disebut dalam sains modern adalah Big Bang.
Setelah peristiwa Big Bang, kemudian
terjadi putaran-putaran dahsyat, ada pemadatan yang disebut dengan tata surya.
Ada yang kemudian masih berpijar, gasnya memancarkan cahaya yang kemudian orang
Indonesia menyebutnya "matahari" atau "sun".
Pinggiran-pinggiran
juga memadat menjadi planet, begitu juga seterusnya ada bapak anak, bapak anak
sampai cucu dengan apa yang disebut satelit. Satelit bumi itu dinamakan bulan.
Ada bermilyar-milyar tata surya di semesta ini.
Ada 7 lapis
galaksi dari hasil perputaran akibat Big Bang, pada setiap bulatan-bulatan ada
bumi dan planet-planet lainnya. Ada juga 7 lapisan yang seluruhnya dipandang
dari jarak jauh berbentuk jajaran genjang. Pusat jajaran genjang itu adalah
titiknya Ka'bah yang sekarang berada di Mekkah.
Tafsir ini
berlandaskan pada Al Quran Surat An Nur ayat 35. Allah sendiri menyebut dirinya
sebagai cahaya. Nuurun ala nur, cahaya di atas cahaya.
Dilihat dari
penafsiran tersebut, ilmu pengetahuan atau sains modern dan agama Islam yang
berlandaskan Alquran terjadi kesesuaian. Sebab, Al Quran adalah sebuah kitab
petunjuk yang dibuat Allah kepada umat manusia agar tidak tersesat, agar bisa
mencari apa arti, makna, dan hakikat kehidupan bahwa sejatinya hidup adalah
mencari cahaya sejati, bertemu dengan Allah.
Dalam kajian
atau studi di perguruan tinggi, teori yang menjadi dasar proses terbentuknya
alam semesta terinspirasi dari Alquran Al Sajdah ayat 4 yang artinya:
"Allah yang menciptakan langit dan bumi, serta segala yang ada di antara
keduanya dalam waktu enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy."
Dalam
Al-Qur'an Surat Al Anbiya ayat 30 juga disebutkan, "Apakah orang-orang
kafir tidak mengetahui bila langit dan bumi dulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya." Ditinjau dari ilmu pengetahuan
(science), ini sudah sesuai dengan teori Big Bang, awalnya satu padu setelah
itu terjadi ledakan dahsyat hingga membentuk tata surya yang di dalamnya
terdapat matahari dan planet-planet.
Dalam
Al-Qur'an Al Baqarah ayat 29 kemudian dijelaskan, "Lalu dijadikan-Nya
tujuh langit." Dalam Alquran An Nazi'at ayat 29 dijelaskan lagi bahwa
Allah menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadian siangnya terang benderang.
Dilanjutkan
Al-Qur'an An Naziat ayat 30 bahwa sesudah itu, bumi dihamparkan oleh Allah.
Disambung dengan QS al Anbiya ayat 30 bahwa dari air, Allah menjadikan segala
sesuatu yang hidup.
Ilmuwan
sepakat, di mana ada tanda-tanda air, di situ pernah ada kehidupan. Hingga,
para ilmuwan meneliti apakah planet Mars dulu ada tanda-tanda kehidupan, karena
terdapat semacam sungai yang diduga pernah dialiri air. Hal itu sudah sesuai
dengan agama Islam dalam Al-Qur'an bahwa Allah menjadikan segala sesuatu yang
hidup dari air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar