Selasa, 13 Desember 2016

FILSAFAT ISLAM


PERNAH belajar filsafat? Tahukah kalian bahwa ada yang disebut dengan filsafat islam? Kita bahas yuuk..
Dalam Bahasa Arab, Falsafat berasal dari kata falsafa, yaitu al-hikmah. Kata Falsafah berasal dari kata Yunani, yaitu Philosophia yang berarti kecintaan pada kebenaran. Dalam Bahasa Indonesia menjadi Filsafat atau Filosofi. Dalam Arab, cabang ilmu tradisional Islam ini, disebut  ‘ulum al-hikmah atau al-hikmah yang artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, failusuf (pelaku filsafat) disebut juga dengan al-hakim(orang bijaksana, jamak dari al-hukama).
Menurut Plato (427-347 SM), filsafat tidak lain adalah suatu ilmu yang membicarakan hakikat sesuatu. Adapun Aristoteles (murid Plato), berpendapat bahwa filsafat adlaah ilmu pengetahuan tentang kebenarab yang meliputi logika, fisika, metafisika, dan pengetahuan praktis.
Sampai pada Aristoteles, pengertian filsafat mengalami perkembangan, yaitu tidak hanya sekedar ilmu, melainkan kebenaran seluruh ilmu pengetahuan.
Sedangakn para para filsuf muslim Abad Pertengahan memberikan pengertian filsafat sebagai ilmu yang meneliti hakikat segala sesuatu yang ada (al-maujudah) dengan cara menggunakan akal sempurna.
Dapat disingkat bahwa filsafat adalah hasil akal seseorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang memepelajari dengan sungguh-sungguh hakikat dan kebenaran segala sesuatu.
Oliver Leaman, berpendapat bahwa filsafat Yunani pertama kali diperkenalkan lewat karya-karya terjemahan berbahasa Arab, lalu ke dalam bahasa Yahudi, dan baru kemudian dalam bahasa Latin atau langsung dari bahasa Arab ke Bahasa Latin.
Pada perkembangan selanjutnya, filsafat diakuinya sebagai bagian dari Islam karena memiliki tujuan yang sama, yakni mencari hakikat kebahagiaan dengan jalan yang lurus. Namun demikian, terdapat perbedaan yang mencolok dari filsafat Islam dengan filsafat Yunani, yang kemudian mengantarkan pada konvensi antar-ilmuwan bahwa filsafat Islam memiliki perngertian tersendiri karena memiliki sumber utama, yaitu al-Qur’an.
Maka beragam definisi pun muncul dalam memberikan nama istilah filsafat Islam, apakah “Filsafat Islam” ataukah “Filsafat Arab”. Dalam istilah, Filsafat Arab yang dimaksud adalah filsafat yang berbahasa Arab. Para ahli filsafat telah sepakat menggunakan istilah Filsafat Islam, karena ahli filsafat sendirilah yang menamakan dengan istilah tersebut dan filsafat tersebut lahir di negeri Islam dan berada di bawah pengayoman negara Islam. Bukti lainnya adalah, Filsafat Islam merupakan jembatan penghubung antara falsafah kuno dan abad kebangkitan (Renaisance), diterapkan pada hukum Isalam, pemikiran secara ilmiah, sistematis dapat dipertanggungjawabkan dan radikal tentang hukum Islam, pengetahuan tentang hakikat, rahasia, dan tujuan Islam, dan berusaha menangani pertanyaan-pertanyaan fundamental secara ketat, konsepsional, metodis, koheren, universal, komprehensif dan rasional
Dengan demikian, filsafat yang muncul dalam kehidupan Islam yang sudah menjadi konvensi para pemikir Islam adalah  Filsafat Islam yang menjadi roh sebagai nilai spiritual sebuah filsafat Islam.
Objek Filsafat Islam sama dengan objek ilmu pengetahuan lain bila ditinjau secara material. Perbedaannya secara formal terletak pada subjek yang mempunyai komitmen Qur’ani. Sehingga objek kajian Filsafat Islam adalah Tuhan, Manusia, Alam, dan Kebudayaan yang bersumber kepada al-Qur’an, al-Hadis, dan akal.
Ending Anshari menjelaskan bahwa objek filsafat terdiri dari :
1.      Objek Material :
a.       Hakikat Tuhan  
b.      Hakikat Alam
c.       Hakikat Manusia
2.      Objek Formal :  usaha mencari keterangan secara radikal tentang objek materi filsafat.
Objek filsafat menurut ushul fiqh (Faturrahman Jamil) :
1.        Falsafah tasyri; filsafat yang memancarkan hukum Islam atau menguatkan dan memeliharanya, yang terbagi lagi pada :
a.       Dasar hukum Islam
b.      Prinsip-prinsip hukum Islam
c.       Pokok-pokok Islam
d.      Tujuan-tujuan hukum Islam
e.       Kaidah-kaidah hukum Islam
2.        Falsafah syariah; filsafat yang diungkapkan dari materi-materi hukum Islam (ibadah, muamalah, dll), yang terbagi lagi pada:
a.       Rahasia-rahasia hukum Islam
b.      Cirri-ciri hukum Islam
c.       Keutamaan-keutamaan hukum Islam
d.      Karakteristik hukum Islam
Lalu adakah hubungan filsafat islam dengan filsafat yunani??
1.      Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani : Kajian Historis
Kelahiran ilmu Filsafat Islam dilatarbelakangi oleh adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu filsafat ke dalam bahasa Arab yang telah dilakukan sejak masa klasik Tengah, yang melahirkan filsuf besar muslim di belahan timur yang berpusat di Baghdad. Menurut Ahmad Salabi dan Louis Ma’luf, ilmu filsafat Islam diketahui setelah masa daulah Abasiah I (132-232 H), melalui penerjemahan dari buku filsafat Yunani di daerah Laut Putih; Iskandariah, Anthakiah, dan Harran. Terlebih masa Al-Makmun yang tertarik kemerdekaan berpikir (198-218 H) dan mengadakan hubungan dengan raja Romawi, Bizantium yang dikenal sebagai kota al-hikmah, pusat ilmu Filsafat.
Filsafat Islam berkembang setelah umat Islam memiliki hubungan interaksi dengan dunia Yunani untuk menerjemahkan kata hikmah yang ada dalam teks keagamaan Islam, seperti al-Qur’an dan as-Sunnah. Orang-orang Islam berkenalan dengan ajaran Aristoteles dalam bentuknya yang telah ditafsirkan oleh orang Syiria, sehingga masuknya unsure Neoplatonisme. Namun, masih dapat dibenarkan melihat adanya pengaruh khas Neoplatonisme dalam dunia pemikiran Islam, seperti dalam paham tasawuf.
Dengan demikian, tampak jelas adanya hubungan bersifat akomodatif bahwa filsafat Yunani member modal dasar dalam pelurusan berpikir yang ditopang oleh al-Qur’an sejak dulu. Secara teologis, al-Quran sudah ada sejak azali, sehingga filsafat Yunani hanya sebagai pembuka, sementara bahan-bahannya sudah ada dalam al-Qur’an.
Selain itu ada yang penting diketahui juga nih mengenai filsafaat islam...
Filsafat Islam menurut bahasa adalah susunan dari dua kalimat yang berbeda yaitu antara filsafat dan Islam. Pengertian filsafat secara bahasa adalah berpikir dan Islam adalah nama sebuah agama samawi yang oleh Allah diutuskan kepada kepada Nabi Muhammad untuk menyebarkannya dengan perantara Malaikat Jibril.
Sebelum sampai pada devinisi istilah Filsafat Islam, terlebih dahulu kami akan memberikan makna filsafat yang berkembang di kalangan para cendikiawan muslim. Menurut Mustafa Abdur Razik, pemakaian kata filsafat dikalangan umat Islam adalah sebagian besar digunakan untuk mengungkapkan makna dari kata hikmah, sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau hukama’ al-Islam (hakim-hakim Islam) sama dengan falasifah al-Islam (failusuf-failusuf Islam). Hal ini dikuatkan oleh Dari. Fuad al-Ahnawi, bahwa kebanyakan pengarang-pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah di tempat kalimat filsafat dan menempatkan kalimat hakim di tempat kalimat failusuf atau sebaliknya. Namun demikian, mereka mengatakan bahwa sebenarnya kata hikmah itu berada di atas kata filsafat.
Al-Farabi berkata, failusuf adalah orang yang menjadikan seluruh kesungguhan dari kehidupannya dan seluruh maksud dari umurnnya. Sedangkan Ibnu Sina mengatakan hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat, baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kamampuannya masing-masing. Dari sini, maka dapat ditarik benang merah bahwa kata hikmah dapat berarti pengetahuan atau kebijaksanaan dan pula dapat diartikan perkara yang tinggi, yang dapat dicapai oleh manusia dengan melalui media-media tertentu di antranya adalah akal dan metode-metode berpikir yang lain.
Dengan demikian, hikmah yang diidentikkan dengan filsafat adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yaitu pengetahuan yang harus diwujudkan dengan amal baik. Sampailah kita pada pengertian Filsafat Islam yang merupakan gabungan dari kata filsafat dan Islam. Pengertian Filsafat Islam secara istilah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang dicelup ajaran Islam dalam membahas hakikat kebenaran segala sesuatu. Menurut Musthafa Abdur Razik, Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh dan berkembang di negeri Islam dan dibawah naungan negara Islam, tanpa memandang agama dan bahasa-bahasa pemiliknya. Pengertian ini diperkuat oleh Prof. Tara chand, bahwa orang-orang Nashrani dan Yahudi yang telah menulis kitab-kitab filsafat yang bersifat kritis atau terpengaruh oleh Islam sebaiknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam. Menurut Dr. Ibrahim Madzkur, Filsafat Islam adalah mencakup seluruh studi filosofis yang ditulis di bumi Islam, baik hasil karya orang Islam, Nashrani atau Yahudi, sehingga dia menganggap Filsafat Arab adalah bagian dari Filsafat Islam.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar, Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Tentu bisa di pertanyakan mengapa tiba-tiba perhatian masyarakat muslim tercurah pada ilmu-ilmu dan filsafat pra-Islam hingga para khalifah membangun dan mendanai sejumlah besar pusat penerjemahan buku-bukuke dalam bahasa arab. Jawaban yang paling tepat adalah bahwa pada saat memasuki era tersebut, kaum muslim melakukan kontrak dengan otoritas-otoritas keagamaan Yahudi dan Kresten yang berusaha mempertahankan ajaran-ajaran mereka. Mereka juga menyerang ajaran Islam dengan menggunakan argument-argumen yang di ambil dari logika dan filsafat Aristotelelian yang belum di kenal kaum muslimin. Yang paling mungkin, halite untuk memperkuat keimanan Islam dengan perisai intelektual dari jenis yang sama,dengan cara demikian bisa melindungi kekuatan syari’ah, tempat bergantungnya otoritas mereka sendiri, terutama AL-Makmun yang mengerahkan usaha begitu besar untuk mmempelopori penerjemahan karya-karya filosofis dan ilmiah ke dalam bahasa arab.
Filsafat Yunani paling dominan masuk ke duniaIslam di tandai dengan adanya penerjemahan-penerjemahan buku-buku filsafat. Upaya-upaya umat Islam ini dapat memunculkan tokoh filosuf Islam terkenal ke dalam atau luar islam. Sebagaimana nama: al-Kindi, Ibn Rusyd, Ibn Sina, ibnu bajjah dan masih banyak lagi. Masa awal aliran filosofis Islam bertepatan dengan penerjemahan pertama karya – karya tokoh yunani kedalam bahasa arab dari bahasa syiria dan yunani. Kita mungkin dapat menerima keterangan tradisional yang dapat dipercaya bahwa naskah – naskah ilmiah dan medis adalah karya – karya awal deterjemahkan kedalam bahasa arab. Orang –orang Arab seperti juga Persia adalah orang-orang yang suka akan hal-hal yang praktis.

Nah itulah pembahasan mengenai filsfat islam semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar