Pernahkah kalian mendengar santet? Atau ilmu santet? Apakah Ilmu santet memang ada? bagaimana
santet bisa dilakukan? Berawal dari rasa penasaran saya mari kita bahas
yuuk....
Untuk menjawab
semua pertanyaan tersebut, berikut Penjelasan tentang ilmu santet yang
dirangkum dari beberapa sumber.
Santet adalah ilmu
Hikmah yang bertujuan menghancurkan musuh, seperti agar musuhnya lumpuh, buta,
muntah darah, gila, rumah tangganya hancur, Jodohnya ditutup, usahanya
bangkrut, mati dengan sangat menderita. Dll.
Cara yang dipakai penganut santet untuk
menghancurkan musuhnya adalah dengan memasukkan berbagai benda berbahaya
kedalam korbannya.Benda benda tersebut bisa dari logam tajam, kaca beling, paku
berkarat, jarum, rambut atau benda apapun yang bisa membahayakan orang.
Benda -benda
berbahaya tersebut dimasukkan kedalam tubuh orang dari jarak jauh dengan cara
ghaib, atau cara yang tidak bisa diterima oleh akal manusia.Semakin tinggi ilmu
tukang santet, maka semakin banyak pula benda yang bisa dimasukkan kedalam
tubuh musuh.
Kenapa bisa benda benda berbahaya bisa dimasukkan kedalam tubuh manusia
dari jarak jauh ?.. Tak
lain adalah dengan bantuan JIN, bangsa makhluk halus yang hidup berdampingan
dalam alam yang berbeda dengan manusia .
Bagaimana manusia bisa mendapat bantuan JIn?,,,Jin bisa melakukan apasaja untuk menyesatkan manusia, termasuk membantu memasukkan benda berbahaya kepada sasaran santet.Dalam Ilmu Hikmah, ada cara-cara tertentu untuk menaklukan Jin dan meminta bantuannya.
Bagaimana manusia bisa mendapat bantuan JIn?,,,Jin bisa melakukan apasaja untuk menyesatkan manusia, termasuk membantu memasukkan benda berbahaya kepada sasaran santet.Dalam Ilmu Hikmah, ada cara-cara tertentu untuk menaklukan Jin dan meminta bantuannya.
Dalam
Alquran terdapat banyak ayat yang menceritakan tentang Jin. Diantaranya:
1. Surah Al-Hijr ayat 26 – 27:
1. Surah Al-Hijr ayat 26 – 27:
Artinya: “Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering
kerontang yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan Kami telah
ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia dari api yang sangat panas.”
2. Surah Ar-Rahman ayat 15:
2. Surah Ar-Rahman ayat 15:
Artinya: “Dia
(Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala
atau Maarij)”
3. Surah Al-’Araf ayat 12:
3. Surah Al-’Araf ayat 12:
Artinya: “Engkau
ciptakan aku (kata Iblis) dari api sedangkan ciptakan dia (Adam) dari tanah.”
4. Dari Hadis Nabi saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim ra:
4. Dari Hadis Nabi saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim ra:
“Malaikat
diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam
diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu (tanah).”
5. Al-A’raf Ayat
72:
“Sesungguhnya ia
dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka.”
Asal Mula
Penciptaan Jin
Qs Al-Hijr : 26 –
27 :
“Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas.”
Qs Al-Baqarah ayat
30 :
Yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Qs Ar-Rahman ayat
15 :
Yang artinya : “dan
Dia menciptakan jin dari nyala api.”
Allah
telah menjelaskan bahwa ada tiga jenis permusuhan dilakukan oleh Jin ke atas
manusia yaitu:
1. Dalam Kejahatan
(As-Suu’): yaitu gemar membuat dosa-dosa dan maksiat hati dan segala anggota
tubuh.
2. Kekejian
(Al-Fahsyaa ‘): yaitu kejahatan yang lebih buruk dan jahat. Kekejian ini adalah
bagian dari hal yang membawa kepada kedurhakaan dan maksiat kepada Allah.
3. Dalam kebohongan
dan menipu Allah dalam perbuatan, kata dan nawaitu.
Pada zaman Dahulu, pada masa
Kerajaan Babilonia kuno, sihir merajalela. Ilmu Hitam dan Ilmu jahat lain ada
dimana-mana. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan bertaqwa pada waktu itu
mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan
Babilon pun menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan
pengaruhnya ke istana. Sementara itu di langit terjadi Perdebatan, beberapa
malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.
Para Malaikat berkata : “Anak-anak
Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka mendurhakaiMu”.
Allah SWT berfirman :“Sungguh jika Aku
turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya
kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.
Para Malaikat menjawab :“Maha Suci
Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakaiMu!”.
Allah berfirman : “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Malaikat berkata :“Kami adalah orang
lebih patuh dan taat kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada malaikat, Allah berfirman: “Panggillah
ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat
melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu!”
Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah
dua yang termulia antara kamu!”
Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah
Harut dan Marut yang melakukannya (Turun Kebumi).”
Akhirnya, Harut dan Marut pun
diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti pada manusia
yaitu: Nafsu, syahwat, Akal dan sebagainya. Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari
Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas
r.a.
Demikianlah Allah menunjukkan
kebijaksanaannya. Allah mengutus Dua dari para malaikat tadi ke bumi dengan
dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu
mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan
ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan. Mereka (Para
setan dan Iblis) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan
kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. QS.
Al Baqarah:102
Dan dimulailah misi mereka
mengajarkan orang-orang yang masih Beriman di kerajaan Babilon beberapa
pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat (yang Beriman) terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra ; kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (Al Jamili Ahkamil Qur’an juz II hal 472) Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi antara lain sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat (yang Beriman) terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra ; kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (Al Jamili Ahkamil Qur’an juz II hal 472) Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi antara lain sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.
Namun ternyata kedudukan tinggi dan
harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak
terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas2
mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal. Diriwayatkan oleh
Ibnu Abbas ra: Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik
bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk
mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga
timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya. Zahrah berkata, “Maukah kamu mengucapkan
kalimat mantera musyrik?” Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah,
sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!” Zahrah
meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa
anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, “Bersediakah
kamu membunuh anak kecil ini!” Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak,
demi Allah selamanya aku tidak akan membunuhnya!” Zahrah meninggalkan mereka
dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah
berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”
Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.
Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.
Singkat cerita, beberapa hari
setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril dari langit
memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan Mereka
dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut,
karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali. Diriwayatkan
oleh Makhul, dari Mu’adz,
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?” Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah. Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugas nya sebagai manusia, yang berakhir dengan dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia yang baik yang tidak layak di azab.
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?” Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah. Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugas nya sebagai manusia, yang berakhir dengan dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia yang baik yang tidak layak di azab.
Akhirnya Allah menutup sidang itu
dengan menawarkan pada Harut dan Marut Dua pilihan: Ingin di azab di dunia,
atau ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa
dahsyatnya azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.
Dan menurut berbagai kisah, Harut
dan Marut hingga kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala
di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang
melaporkan kepada Nabi Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat
ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babilon.
Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak
memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang
menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan
diakhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir,
kalau mereka mengetahui.
(Al-Baqarah: 102)
(Al-Baqarah: 102)
Wallahu A'lam Bishshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar