Manusia,nilai,moral,dan
hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dewasa ini masalah-masalah
serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan hukum
antara lain mengenai kejujuran, keadilan dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan
agama dan moral karena adanya panutan, nilai, bimbingan dan moral dalam diri
akan sangat menentukan kepribadian individu atau jati diri manusia, lingkungan
sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang mengarah kepada
pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi sesuatu yang
esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.
Pendidikan
moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat dilakukan
oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat
kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu hubungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam
pendidikan mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan
reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola
orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam
pendidikan moral dilingkungan keluarga adalah penanaman nilai-nilai kejujuran,
kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam segenap aspek.
Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia
berbudaya.Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek
kehidupan manusia, yang dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai
produk-produk berpikir manusia yang berwujud dalam bentuk benda (materil)maupun
dalam bentuk sistem nilai (in- materil)
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti
sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Defenisi nilai dari
berbagai sudut pandang :
a.
Menurut Cheng (1955): nilai merupakan sesuatu yang
potensial, dalam arti terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga
berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut
atau sifat yang seharusnya dimiliki. \
b.
Menurut Lasyo (1999) sebagai berikut: nilai bagi
manusia merupakan landasan atau motivasi dalam segala tingkah laku atau
perbuatannya.
c.
Menurut Dardi Darmodihardjo (1986): nilai adalah yang berguna bagi
kehidupan manusia jasmani dan rohani.
Ciri-Ciri Nilai
Menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai berikut:
a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.
b. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan,
cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das
sollen).
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah
pendukung nilai.
Macam-Macam Nilai
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam,yaitu:
a.
Nilai logika adalah nilai benar salah
b.
Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah
c.
Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk
Jenis Nilai
Nilai terbagi atas 2, yaitu:
a.
Nilai Estetika (Estetika berhubungan dengan
keindahan).
b.
Nilai Etika berhubungan dengan kajian baik buruk
dan benar salah.
Menurut Bertens (2001, hal 6) menyebutkan ada tiga jenis etika, yaitu :
1)
Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang
dalam mengatur tingkah lakunya.
2)
Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral,
yang dimaksud disini adalah kode etik.
3)
Etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik
dan yang buruk. Etika disini sama artinya filsafat moral.
Menurut Max Schelle (dalam Kaelan,
2002, hal 175), hierarki nilai terdiri dari:
· Nilai Kenikmatan, nilai yang mengenakkan atau tidak mengenakkan
berkaitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.
· Nilai Kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.
· Nilai Kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada keadaan jasmani
maupun lingkungan.
· Nilai Kerohanian, yaitu moralitas nilai yang suci atau tidak suci.
Notonegoro dalam Kaelan (2000)
menyebutkan adanya 3 macam nilai. Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut :
· Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia atau kebutuhan ragawi manusia. Contoh: mobil, rumah, televisi, dan
lain-lain.
· Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contoh: air, makanan, minuman, pakaian, dan
lain-lain.
· Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian meliputi :
a. Nilai kebenaran
yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia. Contoh: adat istiadat.
b. Nilai keindahan
atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan (emotion) manusia.
Contoh: seni tari, seni musik, dan seni gambar.
c. Nilai kebaikan atau
nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Will) manusia. Contoh:
etika makan, etika berbicara, etika duduk, dan lain-lain.
Fungsi nilai
Fungsi nilai bagi kehidupan manusia,
yaitu:
· Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan
cita-cita dan harapan.
· Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara
berpikir , berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan
pilihan.
· Nilai sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun,
bahkan menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai
yang bersangkutan.
· Nilai sebagai alat solidaritas : Nilai dapat
menjaga solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
· Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
· Nilai sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi
menjaga stabilitas budaya dalam dalam suatu kelompok/masyarakat.
Proses Terbentuknya
nilai
· Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
Keluarga bagian dari masyarakat, terpengaruh oleh tunututan kemajuan
yang terjadi, namun masih banyak orang meyakini bahwa nilai moral itu hidup dan
dibangun dalam lingkungan keluarga.
· Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
Sebagai makhluk sosial, anak pasti punya teman, dan pergaulan dengan
teman akan menambah pembendaharaan informasi yang akhirnya akan mempengaruhi
berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Keluarga sering dikagetkan oleh
penolakan anak ketika memberikan nasihat, dengan alasan bahwa apa yang
disampaikan orang tua berbeda atau bertentangan dengan “aturan” yang
disampaikan oleh temannya.
· Pengaruh figur otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu
Masalah hampir tidak ada seorangpun yang memandang pentingnya membantu
anak untuk menghilangkan kebingungan yang ada pada pikiran atau kepala mereka.
Hampir tidak ada seorang pun yang memandang penting membantu anak untuk
memecahkan dan menyelesaikan pemikiran yang memusingkan tersebut.
· Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan nilai moral
Komunikasi mutakhir tentu fokus akan mengembangkan suatu pandangan hidup
yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada anak. Namun media-media
tersebut justru meyuguhkan berbagai pandangan hidup yang sangat variatif pada
anak.
· Pengaruh otak atau berfikir terhadap perkembangan nilai moral
Pengalaman itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prose
pematangan, dengan demikian guru/pendidik dapat dan harus membimbing anak
melaui proses yang kontinu melalui pengembangan situasi bermasalah yang
memperkaya kesempatan berfikir.
Moral berasal dari bahas latin mores
yang berarti adat kebiasaan. Kata mors ini mempunyai sinonim mos, moris, manner
more atau manners, morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak
(basah arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata
tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata
moral ini dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Makna moral
yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan
tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap
dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Jenis moral
Ada dua macam moral dalam menentukan
baik dan buruknya perilaku manusia, yaitu:
· Moral deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Hal ini memberikan fakta sebagai dasar
untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
· Moral normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Moral normatif
memberikan penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Fungsi moral
Fungsi moral bagi kehidupan manusia, yaitu:
1. Mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan
sesama sebagai bagian masyarakat
2. Menarik perhatian pada permasalahan moral yang kurang di tanggapi
3. Dapat menjadi penarik perhatian manusia pada gejala pembiasaan emosional
Sumber/referansi:
Herimanto, Winarno. 2014. Ilmu
Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Kerakter. Jakarta: Bumi Aksara
Rahman, Agus Abdul. 2013. Psikologi Sosial. Jakarta: Rajagrafindo
Persada
Tumanggor, Rusmin,
dkk. 2014. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Grup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar