Tahukah
kalian bahwa lingkungan sekolah sangat mendukung keberhasilan akan pencapaian
tujuan sebuah pendidikan? Nah itu menjawab itu kita bahas yuuk..
Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) (Tulus Tu’u
2004:11) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai kegiatan
pembelajaran sebagai bidang studi yang dapat meresap kedalam kesadaran hati
nuraninya.
Menurut Tulus Tu’u (2004:1) dalam buku Peran disiplin pada perilaku dan prestasi
siswa. Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga
pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar
berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkankepada anak didik.
Berdasarkan pengertian lingkungan, pengertian sekolah, dan pengertian
lingkungan sekolah, maka dapat disimpulkan pengertian lingkungan sekolah adalah
jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam
lembaga pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya dengan program
pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya dengan dibiasakan
nilai-nilai tata tertip sekolah serta nilai-nilai kegiatan pembelajaran
berbagai bidang studi.
Sekolah adalah lembaga pendidikan secara resmi
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja
dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional dengan program yang
dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap
jenjang tertentu, mulai dari tingkat anak-anak sampai perguruan tinggi. Menurut
Sumitro, “Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan
meneruskan pendidikan anak menjadi warga Negara yang cerdas, terampil &
bertingkah laku baik” (Sumitro
2006:81). Sekolah sebagai tempat
belajar bagi seorang siswa dan teman-temannya untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dari gurunya dimana pelaksanaan kegiatan belajar dilaksanakan
secara formal.“Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal
karena disekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi,
termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-mengajar di kelas”.
Letak gedung sekolah harus
memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat dengan kebisingan/jalan
ramai dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan ilmu kesehatan sekolah (Sumadi Suryabrata, 2006:233)
lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas
juga dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang menunjukkan
sikap dan perilaku yang simpatik, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.Teman-teman yang
rajin belajar dapat mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam kegiatan
belajarnya. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004:164), lingkungan sekolah
meliputi:
1.
lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar,
sumber-sumber belajar dan media belajar.
2.
lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru- gurunya,
keluarga, dan staf sekolah yang lain.
3.
Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
Lingkungan sekolah terkait
dengan metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah mencakup keadaan lingkungan
sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib dan
fasilitas-fasilitas sekolah. Seperti pula dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono bahwa
dalam prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan
olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga.Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas
laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran lainnya. Lingkungan
sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para
siswanya.Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan
sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar
dan media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan
kawan-kawannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta staf sekolah lainnya. Lingkungan sekolah
juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan
belajar - mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk
belajar bersama teman-temannya secara terarah guna menerima transfer pengetahuan
dari guru yang didalamnya mencakup keadaan sekitar suasana sekolah, relasi
siswa dengan dan teman-temannya, relasi siswa dengan guru dan dengan staf
sekolah, kualitas guru dan metode mengajarnya, keadaan gedung, masyarakat
sekolah, tata tertib, fasilitas-fasilitas sekolah, dan sarana prasarana
sekolah.
1.
Unsur-unsur Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan salah satu institusi sosial
yang mempengaruhi proses sosialisasi dan fungsi mewariskan kebudayaan
masyarakat kepada anak. Sekolah merupakan salah satu sistem sosial yang
mempunyai organisasi dan pola relasi sosial diantara para anggotanya. Menurut Ahmadi (1991:187) menyatakan bahwa
kebudayaan sekolah mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:
a.
Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah
b.
Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang
menjadi program keseluruhan pendidikan.
c.
Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yan terdiri atas siswa,
guru,kepala sekolah dan tenaga administrasi.
d.
Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah
Dalam buku Syah (2003: 152) menggolongkan lingkungan sekolah menjadi dua,
yaitu: Lingkungan Sosial dan Lingkungan Nonsosial. Lingkungan
sekolah siswa tersebut dapat d i uraikan sebagai berikut:
1. Lingkungan Sosial
Untuk ligkungan sekolah, yang termasuk dalam
lingkungan sosial adalah seluruh warga sekolah, baik itu guru, karyawan maupun
teman-teman sekelas, semuanya berkaitan dengan semangat belajr siswa.para guru
yang dapat menunjukan sikap dan perulaku yang baik dan juga dapat
memperlihatkan teladan yang baik khususnya dalam hal belajar seperti misalnya
rajin membaca. Hal tersebut dapat memberikan motivasi yang positif bagi belajar
siswa.demikian halnya apabila teman-teman disekolah mempunyai sikap dan
perilaku yang baik serta memiliki semacam etos belajar yang baik seperti
misalnya belajar akan berpengaruh positif terhadap belajar siswa.
2.
Lingkungan Nonsosial
Lingkungan nonsosial yang berkaitan dengan
belajarnya di antaranya adalah gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar siswa dan juga mass media. Untuk
menyelenggarakan pendidikan disekolah, gedung merupakan prasyarat paling utama
yang harus dipenuhi oleh sekolah harus diperhatikan dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
Menurut Slameto (2003:64) menyatakan faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standart
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
1.
Lingkungan Sosial
a.
Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru
dengan siswa. proses tersebut dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu
sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan
gurunya. Didalam relasi guru dengan siswa yang baik, maka akan berusaha
mempelajari mata pelajaran yang diberikannya dengan baik, hal tersebut juga
sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Maka, ia segan mempelajari mata
pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.
b.
Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang memilki sifat atau tingkah laku
yang kurang menyenangkan akan diasingkan dari kelompoknya. Akibatnya anak akan
menjadi malas untuk masuk sekolah karena disekolah mengalami perlakuan yang
kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa
diberikan layanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat diterima kembali di
kelompoknya.
2.
Lingkungan Nonsosial
a.
Metode Mengajar
Metode
mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode
guru mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik
pula, misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan
pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru
terhadap siswa dan atau terhadap pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga
siswa kurang senang terhadap guru dan pelajarannya. Akibatnya siswa malas untuk
belajar. Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus
dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang
lain. Selain itu guru juga perlu mencoba metode-metode yang baru, yang dapat
membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar.
b.
Disiplin Sekolah
Kedisiplan
sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam
belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan
melakukan tata tertip, kedisiplinan pengawai/karyawan dalam pekerjaan
administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan
lain-lain, dan disiplin Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta
siswa-siswanya, karena dapat memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.
c.
Fasilitas Sekolah
Alat
pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajran yang
dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima
bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa. jika siswa sudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka pelajarannya akan menjadi lebih biat dan lebih maju. Kenyataannya saat ini yang masuk sekolah, maka memerlukan
alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dengan jumlah siswa yang besar
pula, seperti buku-buku diperpustakaan, laboratorium atau media-media lain.
Kebanyakan sekolah masih kurang memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya.
d.
Waktu Sekolah
Waktu
yang baik untuk sekolah adalah pada pagi hari dimana pikiran masih segar,
jasmani dan kondisi yang baik sehingga siswa akan mudah berkonsentrasi pada
pelajaran.
e.
Keadaan Gedung
Untuk
dapat mendukung proses belajar siswa disekolah,terlebih lagi jumlah siswa yang
cukup banyak yang memilki beragam karakteristik menuntut adanya suasana sekolah
yang dapat membantu proses belajar mereka. Dengan jumlah siswa yang banyak
serta berfariasi berkarakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung
dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas. Keadaan sekolah pada umumnya dan
kelas pada khususnya yang terlihat rapi akan membuat suasana menjadi lebih
nyaman untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar