Senin, 12 Desember 2016

LINGKUNGAN SEKOLAH BERPERAN PENTING DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN


Tahukah kalian bahwa lingkungan sekolah sangat mendukung keberhasilan akan pencapaian tujuan sebuah pendidikan? Nah itu menjawab itu kita bahas yuuk..
Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) (Tulus Tu’u 2004:11) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai kegiatan pembelajaran sebagai bidang studi yang dapat meresap kedalam kesadaran hati nuraninya.
Menurut Tulus Tu’u (2004:1) dalam buku Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkankepada anak didik. Berdasarkan pengertian lingkungan, pengertian sekolah, dan pengertian lingkungan sekolah, maka dapat disimpulkan pengertian lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam lembaga pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya dengan program pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya dengan dibiasakan nilai-nilai tata tertip sekolah serta nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
Sekolah adalah lembaga pendidikan secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat anak-anak sampai perguruan tinggi. Menurut Sumitro, “Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga Negara yang cerdas, terampil & bertingkah laku baik” (Sumitro 2006:81). Sekolah sebagai tempat belajar bagi seorang siswa dan teman-temannya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari gurunya dimana pelaksanaan kegiatan belajar dilaksanakan secara formal.“Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena disekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-mengajar di kelas”.
Letak gedung sekolah harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat dengan kebisingan/jalan ramai dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan ilmu kesehatan sekolah (Sumadi Suryabrata, 2006:233) lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.Teman-teman yang rajin belajar dapat mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam kegiatan belajarnya. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004:164), lingkungan sekolah meliputi:
1.        lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar dan media belajar.
2.        lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru- gurunya, keluarga, dan staf sekolah yang lain.
3.        Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah mencakup keadaan lingkungan sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah. Seperti pula dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono bahwa dalam prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga.Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran lainnya. Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para siswanya.Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar dan media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan kawan-kawannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta staf sekolah lainnya. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk belajar bersama teman-temannya secara terarah guna menerima transfer pengetahuan dari guru yang didalamnya mencakup keadaan sekitar suasana sekolah, relasi siswa dengan dan teman-temannya, relasi siswa dengan guru dan dengan staf sekolah, kualitas guru dan metode mengajarnya, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib, fasilitas-fasilitas sekolah, dan sarana prasarana sekolah.
1.      Unsur-unsur Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan fungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Sekolah merupakan salah satu sistem sosial yang mempunyai organisasi dan pola relasi sosial diantara para anggotanya.  Menurut Ahmadi (1991:187) menyatakan bahwa kebudayaan sekolah mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:
a.         Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah
b.         Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi program keseluruhan pendidikan.
c.         Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yan terdiri atas siswa, guru,kepala sekolah dan tenaga administrasi.
d.        Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah
Dalam buku Syah (2003: 152) menggolongkan lingkungan sekolah menjadi dua, yaitu: Lingkungan Sosial dan Lingkungan Nonsosial. Lingkungan sekolah siswa tersebut dapat d i uraikan sebagai berikut:
1.    Lingkungan Sosial
Untuk ligkungan sekolah, yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah seluruh warga sekolah, baik itu guru, karyawan maupun teman-teman sekelas, semuanya berkaitan dengan semangat belajr siswa.para guru yang dapat menunjukan sikap dan perulaku yang baik dan juga dapat memperlihatkan teladan yang baik khususnya dalam hal belajar seperti misalnya rajin membaca. Hal tersebut dapat memberikan motivasi yang positif bagi belajar siswa.demikian halnya apabila teman-teman disekolah mempunyai sikap dan perilaku yang baik serta memiliki semacam etos belajar yang baik seperti misalnya belajar akan berpengaruh positif terhadap belajar siswa.
2.      Lingkungan Nonsosial
Lingkungan nonsosial yang berkaitan dengan belajarnya di antaranya adalah gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa dan juga mass media. Untuk menyelenggarakan pendidikan disekolah, gedung merupakan prasyarat paling utama yang harus dipenuhi oleh sekolah harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Menurut Slameto (2003:64) menyatakan faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standart pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
1.      Lingkungan Sosial
a.    Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. proses tersebut dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Didalam relasi guru dengan siswa yang baik, maka akan berusaha mempelajari mata pelajaran yang diberikannya dengan baik, hal tersebut juga sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Maka, ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.
b.      Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang memilki sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan akan diasingkan dari kelompoknya. Akibatnya anak akan menjadi malas untuk masuk sekolah karena disekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa diberikan layanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat diterima kembali di kelompoknya.
2.      Lingkungan Nonsosial
a.       Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode guru mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap guru dan pelajarannya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain. Selain itu guru juga perlu mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
b.      Disiplin Sekolah
Kedisiplan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melakukan tata tertip, kedisiplinan pengawai/karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain, dan disiplin Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, karena dapat memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.
c.       Fasilitas Sekolah
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. jika siswa sudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka pelajarannya akan menjadi lebih biat dan lebih maju. Kenyataannya saat ini yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dengan jumlah siswa yang besar pula, seperti buku-buku diperpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya.
d.      Waktu Sekolah
Waktu yang baik untuk sekolah adalah pada pagi hari dimana pikiran masih segar, jasmani dan kondisi yang baik sehingga siswa akan mudah berkonsentrasi pada pelajaran.
e.       Keadaan Gedung

Untuk dapat mendukung proses belajar siswa disekolah,terlebih lagi jumlah siswa yang cukup banyak yang memilki beragam karakteristik menuntut adanya suasana sekolah yang dapat membantu proses belajar mereka. Dengan jumlah siswa yang banyak serta berfariasi berkarakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas. Keadaan sekolah pada umumnya dan kelas pada khususnya yang terlihat rapi akan membuat suasana menjadi lebih nyaman untuk belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar