Kota Cilegon,
sepertinya menyimpan banyak sekali hal-hal menarik yang dapat dinikmati ketika
berkunjung dan berwisata ke kota tersebut. Selain memiliki beberapa objek
wisata andalan berupa pantai serta pulau-pulau alami dengan pemandagan eksotik,
berbagai hal lain juga dapat digali mengenai kota yang termasuk ke dalam
wilayah provinsi Banten tersebut. Misalnya
sejarah yang menceritakan berbagai kisah mengenai kota Cilegon, pada masa
kejayaan kerajaan Banten. Siapa yang menyangka pada masa kekuasan Sultan Ageng
Tirtayasa, kota yang saat ini telah berkembang pesat, dahulu hanyalah sebuah
desa kecil. Selain berbagai lokasi dan objek wisata alam yang ditawarkan kota
ini, ataupun berbagai pengetahuan yang menceritakan sejumlah sejarah akan kota
Cilegon, hal lain yang dapat dinikmati pada kota yang telah dipecah ke dalam
delapan kecamatan tersebut, adalah berbagai sajian makanan atau kuliner khas
dari kota Cilegon.
Wisata kuliner merupakan salah satu
kegiatan yang akan melengkapi kegiatan berlibur di sebuah kota tertentu.
Berbagai kuliner khas yang menawarkan rasa lezat, serta dapat dinikmati
di kota Cilegon, yakni Rabeg Cilegon, Sate Bebek Cibeber, Bekakak Ayam
Kranggot, serta Kue Gipang. Rabeg Cilegon, merupakan sajian kuliner khas kota
ini, yang harus dicicipi ketika berkunjung ke kota Cilegon. Masakan berkuah
yang sekilas tampak seperti gulai semur tersebut, merupakan sajian kuliner yang
banyak diminati oleh penduduk serta wisatawan lokal.
Disamping itu, kuliner yang terbuat dari
irisan daging kambing yang dipotong kecil-kecil serta dicampur dengan potongan
jeroan tersebut, dapat dengan mudah ditemukan di beberapa lokasi seperti, rumah
makan sederhana atau restoran, yang terdapat disekitar kota Cilegon ataupun
Serang.
Kuliner ini juga menjadi salah satu menu
dan menjadi hidangan wajib pada tiap-tiap acara kedaerahan yang diselenggarakan
oleh masyarakat Banten. Karena Rabeg Cilegon, merupakan sajian kuliner yang
dipercaya telah ada sejak masa kejayaan pemerintahan Sultan Hasanuddin.
Masakan ini, telah diwariskan secara
turun temurun sejak masa kejayaan kesultanan Banten? Pastinya masakan yang satu
ini, menggunakan berbagai resep bumbu tradisional dan terbuat dari campuran
berbagai rempah-rempah dengan aroma yang begitu khas.
Namun bagi anda yang takut akan
kolesterol, tidak perlu khawatir? Menurut penuturan warga setempat, beraneka
bumbu campuran pada hidangan Rabeg Cilegon, mampu menurunkan kadar lemak yang
terdapat di dalam daging kambing tersebut.
Kuliner khas kota Cilegon tersebut, juga
merupakan menu dari berbagai hidangan wajib yang dapat kita temukan dalam
berbagai kegiatan kedaerahan dikota Cilegon, seperti Upacara Perkawinan.
Apa
filosofi dari rabeg ini?
Semur khas Banten yang
bernama Rabeg memiliki nilai sejarah di dalamnya. Diceritakan bahwa saat masa
kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin, beliau dihidangkan sebuah masakan khas
daerah Rabiq di dataran Arab berupa jeroan Kambing.
Saat itu Sultan Maulana
merasa masakan tersebut sangat lezat, hingga saat ia kembali ke Banten, beliau
memerintahkan juru masaknya untuk membuat masakan serupa. Namun karena bahan dan racikan yang dimiliki juru
masak Sultan Maulana berbeda, maka diciptakanlah sebuah jenis masakan serupa
namun menggunakan resep khas Nusantara yang akhirnya disebut dengan Semur
Rabeg. Nama Rabeg sendiri diambil dari kata Rabiq, tempat asal Sultan Maulana
mencicipi hidangan khas berupa sajian jeroan Kambing tersebut.
Dari cerita tersebut
bisa kita lihat bahwa ada nilai histori dari jenis masakan Semur Rabeg di
Banten. Jadi jelas bahwa selain memiliki kekayaan dalam rasa, Semur juga
memiliki nilai-nilai kebudayaan, termasuk didalamnya nilai filosofi dan
histori,
Jadi pada intinya semur
rabeg memiliki filosofi yang dalam, yaitu nilai kebersamaan dan gotong royong
yang dilakukan oleh masyarakat Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar