Serang? siapa yang tidak mengenal salah
satu kabupaten dari propinsi Banten yang kaya akan ulama ini. Yah serang
merupakan salah satu kabupaten yang ada di propinsi banten yang mempunyai logo sepi ing pamrih rame ing gawe ini mempunyai
sejuta cerita dan sejarah yang begitu menyimpan budaya.
Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten. Ibukotanya adalah Ciruas namun saat ini pusat pemerintahanya
masih berada di Kota Serang. Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau
Jawa, berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten
Tangerang di timur, Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat.
Banten Lama yang terletak di Teluk Banten dulunya merupakan
pusat Kesultanan Banten. Kawasan ini merupakan
tempat di mana kapal-kapal Belanda mendarat
untuk pertama kalinya di Indonesia. Di daerah ini terdapat 2 situs sejarah
religius yang berdampingan, yaitu Masjid Agung dan Vihara Avalokitesvara.
Beberapa harta karun dari China ditemukan di daerah Banten Lama, berupa Patung
Giok berbentuk naga yang cukup besar serta beberapa perabot mewah dari bahan
yang sama. Keberadaan benda-benda yang sangat bernilai tersebut ternyata luput
dari perhatian pemerintah lokal, dan konon masih dimiliki oleh sang penemu
harta tersebut. Sejarah Kabupaten Serang tidak terlepas dari sejarah Banten
pada umumnya, karena Kabupaten Serang merupakan bagian dari wilayah Kesultanan
Banten yang berdiri pada abad ke-16 dengan pusat pemerintahannya terletak di
Serang (sekarang menjadi bagian wilayah Kota Serang).
Sebelum
abad ke-16, berita-berita tentang Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah,
konon pada mulanya Banten masih merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Sunda.
Menurut salah satu versi sejarah, dahulu ketika tanah Sunda masih dalam
kekuasaan Kerajaan Pajajaran (zaman Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi :
1482-1521 M), di Banten sudah terdapat dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten Girang dan Kerajaan Banten Pasisir. Banten
Girang dipimpin oleh Adipati Suranggana, dan Banten Pasisir dipimpin oleh
Adipati Surosowan. Keduanya itu konon adalah putra Prabu Siliwangi buah
perkawinannya dengan Dewi Mayang Sunda.
Adipati
Surosowan mempunyai seorang puteri bernama Kawung Anten yang kemudian
diperistri oleh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dari Cirebon. Dari
pasangan ini terlahir seorang anak laki-laki bernama Sabakingking.
Sebagai
putra Sunan Gunung Jati, Sabakingking mewarisi kepandaian ilmu agama Islam dan
ahli dalam memerintah sebuah kerajaan. Maka setelah berhasil menaklukkan Banten
Girang pada tahun 1525, dan mempersatukannya dengan Banten Pasisir,
Sabakingkingmendirikan kesultanan Islam di Banten yang pertama. Atas prakarsa
SyarifHidayatullah, pusat pemerintahan yang semula bertempat di Banten Girang
dipindahkan ke Banten Pasisir. Penobatan Sabakingking dengan gelar “Maulana
Hasanuddin” sebagai pemimpin dan yang meng-Islam-kan Banten, dilakukan pada
tanggal 1 Muharram 933 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1526 M.
Pada
masa Sultan Hasanuddin telah dibangun sebuah keraton sebagai istana kesultanan
yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan sekaligus merupakan pusat kota
yaitu Keraton Surosowan. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1552-1570, dan
konon dikemudian hari melibatkan seorang arsitek berkebangsaan Belanda, yaitu
Hendrik Lucasz Cardeel (1680–1681), yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran
Wiraguna. Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar
kurang lebih 3 hektare. Surosowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh
dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya.
Bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan
runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya
puluhan.
Luas wilayah Kabupaten
Serang adalah 1.467,35 km². Secara geografis terletak posisi koordinat antara
105º7' - 105º22' Bujur Timur dan 5º50' - 6º21' Lintang Selatan. Sebelah
utara : berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah selatan : berbatasan
dengan Kabupaten Lebak dan Pandeglang Sebelah barat : berbatasan dengan
Kota Cilegon dan Selat Sunda Sebelah : berbatasan dengan Kabupaten
Tangerang. Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah
dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan
laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri dari
wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan.
Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai,
kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian
selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain
sekitar Gunung Kencana, Gurung Karang dan Gunung Gede. Daerah yang bergelombang
tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan
Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup
oleh tanah endapan Alluvial dan batu vulkanis kuarter. Potensi tersebut
ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai yang besar dan penting yaitu Sungai
Ciujung, Cidurian, Cibanten, Cipaseuran, Cipasang dan Anyar yang mendukung
kesuburan daerah-daerah pertanian di Kabupaten Serang. Iklim di wilayah
Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November – April dan
musim kemarau antara Mei – Oktober. Curah hujan rata-rata 3,92 mm/hari.
Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8º Celsius – 27,6º Celsius.
Temperatur udara minimum 20,90º Celsius dan maksimum 33,8º Celsius. Tekanan
udara dan kelembaban nisbi rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angina
rata-rata 2,80 knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat.
Nah itulah sedikit wawasan mengenai
kabupaten serang, yang memiliki sejarah yang membudaya dan memiliki banyak
destinasi wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar