Setiap
daerah pasti memiliki keistimewaan, begitu pula dengan kampung kelahiranku ini
yaitu Kp.Pulo RT.001, RW.001 Desa Pulo Kec Ciruas Kab Serang Propinsi Banten. Dikampungku
ini ada salah satu kesenian yang istimewa yaitu Angklung Buhun Mayang Sari.
Berusia Hampir Lima Abad dan Nyaris
Punah Angklung Buhun Mayang sari, namanya memang asing ditelinga masyarakat
Banten. Wajar saja hampir sewindu kelompok kesenian asli Kecamatan Ciruas sudah
tak pernah muncul untuk pentas ditengah gempuran kebudayaan luar yang masuk ke
tanah jawara.
Kesenian yang berusia hampir Lima abad
dan dimainkan oleh Sembilan orang ini memang sudah tidak menjadi primadona
dalam berbagai hajatan rakyat jika dibandingkan zaman awal-awal Kemerdekaan
Bangsa Indonesia hingga memasuki tahun 2000-an.
Abah Salman, pria yang dipercaya sebagai
sesepuh untuk merawat angklung ini. Menurut beliau Angklung Buhun Mayang Sari,
pertama kali ditemukan oleh Masyarakat Kampung Pulo. Menurutnya, lima abad silam,
ada seorang tokoh yang bernama Ki Lamu secara tak sengaja menemukan sebuah
benda yang mengambang di sungai Ciwaka yang kini menjadi Kali Malang. Penasaran
dengan benda tersebut, Ki Lamu pun mencoba mengambil sebuah benda tersebut.
“Saat diangkat ternyata seperangkat alat Angklung Buhun. Kemudian
alat-alat ini dimainkan oleh masyarakat secara turun temurun dan digunakan
untuk menyambut panen padi dan saat menjelang tanam. Hal itu dilakukan sebagai
wujud syukur kepada yang kuasa,”.
Beliau mengaku tak tahu persis kapan
Angklung Buhun Mayang Sari ditemukan, namun menurut Legenda peristiwa itu
terjadi sebelum adanya Penjajah Belanda masuk ke Indonesia. Pasalnya dalam
cerita masyarakat juga menyebutkan jika saat Belanda datang, seluruh alat
kesenian ini dikubur oleh sesepuh desa agar tidak dirampas Penjajah. Dan
kembali digali setelah Indonesia resmi Merdeka pada tahun 1945. Ia juga menyakini jika Angklung
Buhun Mayang Sari memiliki kekuatan Magis yang luar biasa. Dan hanya dapat
dimainkan oleh keturunan asli pemain angklung sebelumnya. abah sendiri
merupakan keturunan ke 9 dari awal angklung dimainkan oleh masyarakat. Jika
dimainkan oleh pemain diluar keturunan, sesuatu yang buruk terhadap pemain
tersebut kerap terjadi.
Kejayaan Angklung Buhun yang kerap tampil
pada acara-acara Nasional maupun Internasional. Angklung Buhun Mayang Sari
pernah menjadi kebanggan dari Presiden Pertama Indonesia yakni Ir Soekarno
sebagai warisan Bangsa Indonesia. Pula, pernah menjadi satu-satunya pesta
penyambutan dari pemain bulu tangkis Nasional Rudi Hartono saat menjadi juara
Dunia tahun 70-an silam saat Kabupaten Serang dipimpin oleh Tb Suwandi hingga H
Sampoerna.
Sudah hampir 10 tahun angklung buhun
tidak diperhatikan oleh Pemerintah. Dirinya hanya berharap agar Pemerintah tidak
melupakan ataupun meninggalkan kebudayaan leluhur Banten tersebut. Pasalnya
saat ini ia melihat Pemerintah jarang melibatkan Angklung Buhun dalam
acara-acara Pemerintahan.
Nah
itu dia sedikit cerita mengenai salah satu kesenian yang ada dikampung kelahiranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar