Apakah
kalian pernah melihat perayaan besar-besaran dibulan kelahiran nabi Muhammad
SAW, apakah kalin mengetahui asal usul perayaan tersebut, apa filosofinya??
Mari kita bahas disini kawan.
Arti
makna dan hikmah maulid nabi besar Muhammad saw menjadi penting untuk dikaji, ditelaah dan diselami
agar perayaan dan tradisi untuk memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad
tidak sebatas pada seremonial belaka, tetapi mengandung makna yang
filosofis-substantif.
Kata maulid sama artinya dengan
milad yang diambil dari bahasa Arab dengan arti: "hari lahir".
Peringatan terhadap kelahiran baginda Nabi Muhammad ternyata bukanlah tradisi
yang ada ketika rasul hidup. Perayaan ini menjadi tradisi dan berkembang luas
dalam masyarakat dan kehidupan umat Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk
di Indonesia, jauh sesudah Rasulullah Muhammad saw wafat. Jadi, selama rasul
hidup ternyata tidak ada namanya tradisi maulid nabi, bahkan pada zaman sahabat
sekalipun. Lantas, bagaimana sejarah dan asal usul adanya tradisi maulid nabi
besar Muhammad saw? Peringatan itu kali pertama dilakukan Raja Irbil yang saat
ini berada di wilayah Irak, yakni Muzhaffaruddin al kaukabri pada sekitar abad
ke-7 hijriah. Perayaan itu dilakukan pada bulan Rabi'ul Awal dan dirayakan
secara besar-besaran. Tradisi ini kemudian berkembang pesat dan luas di seluruh
dunia hingga Indonesia.
Bisa dibayangkan, pada zaman rasul,
sahabat dan sesudahnya ternyata peringatan maulid nabi tidak ada. Setelah
selang waktu sekitar 600 hingga 700 tahun kemudian, tradisi itu muncul. Karena
itu, jika tidak mengerti arti, makna dan hikmah maulid besar nabi Muhammad saw
justru menimbulkan "hura-hura" seremonial saja tanpa ada makna yang substantif.
Karena itu,
redaksi Islamcendekia.com mencoba untuk menyelami apa sih arti makna dan hikmah
maulid besar nabi Muhammad saw sesungguhnya? Arti maulid nabi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, maulid sama halnya dengan milad yang artinya hari lahir. Jadi, maulud nabi bisa diartikan sebagai hari lahir baginda rasulullah Muhammad saw. Seperti hari kelahiran pada umumnya yang dirayakan dengan ulang tahun atau birthday, maulid nabi dirayakan dengan tujuan memperingati ulang tahun kelahiran tokoh besar umat Islam, yakni Muhammad Saw.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, maulid sama halnya dengan milad yang artinya hari lahir. Jadi, maulud nabi bisa diartikan sebagai hari lahir baginda rasulullah Muhammad saw. Seperti hari kelahiran pada umumnya yang dirayakan dengan ulang tahun atau birthday, maulid nabi dirayakan dengan tujuan memperingati ulang tahun kelahiran tokoh besar umat Islam, yakni Muhammad Saw.
Makna
maulid nabi,
Dengan adanya seremonial maulid nabi, umat Islam
diharapkan bisa mengingat kembali betapa gigih perjuangan rasul dalam merintis
dan mengembangkan ajaran Islam di tengah tradisi dan budaya Arab yang waktu itu
dalam keadaan jahiliyah. Satu hal yang
harus dilakukan umat Muslim ketika merayakan maulid nabi adalah meneladani
sikap dan perbuatan, terutama akhlak mulia nan agung dari baginda nabi besar
Muhammad saw.
Bukan hanya
seremonial belaka, perayaan itu mestinya diresapi dalam hati yang begitu dalam
dan mencoba untuk meneladani dan mempraktikkan akhlak mulia dari nabi.
Saat melontarkan pujian-pujian dan sholawat yang begitu
menggebu-gebu, hendaknya tidak hanya ditujukan kepada fisik maupun
keduniawiannya saja tetapi juga akhlak nabi yang begitu agung dan mulia.
Dalam hal ibadah, akhlak mulia dan agung dari nabi
itulah yang harus ditiru, dicontoh dan diteladani. Padahal kita tahu, Islam
sebagai agama yang dibawa nabi Muhammad adalah rahmatan lil alamin.
Artinya, Islam membawa rahmat bagi alam semesta, bukan
hanya umat Muslim saja atau manusia saja, tetapi semua makhluk seperti hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan alamnya.
Hikmah
maulid nabi,
Terkadang seremonial itu perlu. Hal ini untuk
mengingatkan kembali tentang betapa hebat perjuangan beliau dan akhlak serta
moralitas beliau. Manusia itu tempatnya
lupa. Meski setiap hari sholawat, tetapi kalau hati tidak meresapinya pasti
lupa dengan makna substantif dari shalawat. Dengan
adanya maulid, manusia atau umat Muslim diharapkan bisa tergugah kembali untuk
selalu berikhtiar secara konstan dalam meneladani dan mengamalkan ajaran-ajaran
serta akhlak baginda nabi Muhammad saw.
Nah
itulah alasan mengapa pada perayaan hari kelahiran nabi besar Muhammad SAW
dirayakan dengan begitu semarak dan meriah, semoga kita bisa memaknainya dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar