Pernahkah kalian berfikir tentang
fenomena yang terjadi dimuka bumi ini, sering timbul pertanyaan ketika terjadi sebuah
bencana yang melanda umat manusia, yang melanda umat manusia, yang bahkan
menelan korban yang tidak sedikit. Sebagai contoh bencana yang menimpa
saudara-saudara kita di NAD dan SUMUT dengan begitu dahsyatnya, dan menelan lebih
dari seratus ribu orang. Dari kejadian ini timbul pertanyaan, apakah musibah
ini azab dari Allah SWT, ataukah cobaan?
Sesungguhnya
ketika kita membuka lembran-lembaran ayat Al-Qur’an, akan kita jumpai bagaimana
ketika Allah SWT membinasakan suatu kaum. Dan ketika Allah SWT membinasakan
mereka, di satu sisi hal tersebut adalah azab yang Allah SWT timpakan kepada
mereka lantaran kekufuran mereka kepada Allah SWT. Namun, di sisi lain juga
merupakan ujian bagi kaum yang beriman; supaya mereka lebih dapat meningkatkan
keimanannya kepada Allah SWT. Sebagai contoh, kisah nabi Nuh as, yang
Allah SWT gambarkan dalam QS. Hud/ 11: 25-49.
Terbukti,
banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang
didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak
terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah
dalam Al-Quran, bahwa Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah
diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri lain
tidak. “ Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di
ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan
tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam
keadaan melakukan kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat59)
Dalam
Al-Quran diriwayatkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut
masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina) ke dalam bahteranya: Hingga
apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman:
”Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan
dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan
terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.”
Dan tidak
beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Surat Hud ayat 40).Pertanyaan
yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu
Nabi Nuh? Para ahli kitab dari kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang
ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab,
seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara
global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh spesies makhluk hidup
yang ada di muka bumi ini.
Penafsiran
seperti itu jelas membingungkan mereka sendiri. Pertama, pengikut Nabi Nuh
sangat sedikit. Karena kebanyakan mereka ingkar. Dengan tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat rendah serta personil mereka yang sangat
sedikit, bagaimana caranya mereka mengumpulkan ribuan atau ratusan ribu spesies
makhluk hidup yang ada di muka bumi ini?
Semua
peristiwa dan bencana yang kita saksikan di atas bumi dan alam semesta ini
tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melaikan sesuai kehendak
dan ketentuan Tuhan Penciptanya, yakni
Allah Ta’ala. Berbagai persitiwa dan
bencana itu disebabkan kedurahakaan dan kesombongan manusia terhadap Allah SWT
dan syari’at Allah serta berbagai dosa-dosa yang mereka lakukan, sehingga Allah
SWT menurunkan berbagai azab atas mereka.
Orang-orang
kafir, sombong dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya melihat berbagai peristiwa
tersebut murni hanya sebagai peristiwa alam yang terlepas dari kehendak Allah.
Mereka tidak dapat mlihatnya sebagai sebuah azab, teguran atau cobaan. Melaikan
hanya menambah kesombongan dan kekufiran kepada Allah SWT. Sikap yang mereka
kembangkan juga seakan melawan kehendak Allah SWT.
Namun sayang
sepanjang perjalanan umat manusia, belum ada satupun manusia yang mampu
mengalahkan dan melawan kehendak Allah, kendati Fir’aun yang begitu hebat
memiliki semuak kekuatan saat berkuasa, namun tenggelam juga di laut merah dan
bangkai dapat kita saksikan sekarang disebuah museum di Mesir. Demiakian juga
dengan Negara-negara maju teknolohi hari ini seperti jepang, Eropa dan Amerika.
Belum pernah mereka mampu menahan gempa bumi, tsunami dan berbagai bencana yang
Allah turunkan di negeri mereka.
Semuanya
lemah dan tak berdaya di hapadan kehendak Allah SWT. Sebaliknya, orang-orang
beriman akan melihat semua peristiwa yang terjadi merupakan ujian dan teguran
dari Allah SWT. Mereka akan segera kembali dan bertaubat pada Allah. Semakin
taat pada aturan Allah, baik yang terkait dengan sunnatullah maupun syari’at
Allah SWT.
Demikianlah dalam pandangan Islam
Azab adalah suatu kesulitan yang Allah SWT berikan kepada manusia akibat
kesalahan yang dilakukan manusia sehingga Allah murka dan menimpakan bencana
(siksaan) yang amat pedih.
(Qs. Al An’am : 65)
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ
أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ
أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ ۗ انْظُرْ كَيْفَ
نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk
mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia
mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan
merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah,
betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka
memahami(nya)”.
Dari ayat
ini Allah memperingatkan kita dengan berbagai azab yang Ia kirimkan dalam
bentuk 3 kelompok azab yaitu kelompok atas, kelompok bawah, dan kelompok yang
dicampurkan dengan orang-orang yang saling bertentangan atau sekelompok orang
yang saling menyinis.
Yang akan
kita bahas kali ini yaitu azab yang berada pada kelompok bawah yang datangnya
dari bawah kaki kita. Sebagian ulama mentafsirkan azab tersebut diantaranya
gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, atau segala bentuk bencana alam
kebumian. Betulkah semua azab tersebut adalah semata-mata bencana yang Allah
timpakan kepada makhluk- Nya dimuka bumi?
Jika kita
lihat pada peta dunia, Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng, yaitu pada
bagian lempeng ke 2 yang memiliki ketebalan lebih dari 50 km dan luasnya seluas
benua Asia atau Eropa. Lempeng itu bergerak untuk lempeng pasifik yang
kecepatannya tidak terlalu besar yaitu 11 cm per tahun, efeknya seperti yang
kita rasakan pada saat ini. Apabila lempengan itu bergerak 5 cm per tahunnya
maka yang akan terjadi mungkin lebih porak-poranda lagi.
(QS.An-Naml : 38)
قَالَ يَا
أَيُّهَا الْمَلَأُ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي
مُسْلِمِينَ
Berkata
Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup
membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai
orang-orang yang berserah diri Perumpamaan, jika kita dimasukkan kedalam tanah
yang dalamnya 1 meter saja seperti kuburan, kita sudah tidak bisa lagi
bernafas apalagi kalau kita dikubur dalam kedalaman yang lebih dari 1 meter
atau dalam tumpukan lempeng? Apa yang bisa kita perbuat?
Dan
seperti orang yang ditabrak sepeda apakah sama akibat yang dirasakan dengan
orang yang ditabrak oleh kereta api? Walaupun sekecil apapun pergerakan kereta
api tersebut, maka tidaklah sama akibat yang ditimbulkan.
Jikalau
kita ditabrak oleh sepeda mungkin efek yang ditimbulkan kecil, karena massanya
kecil, akan tetapi apabila dibandingkan dengan ditabrak kereta api dengan massa
nya yang besar walaupun kecepatannya kecil, maka momentum yang dihasilkan juga
besar, gaya yang ditimbulkan sangatlah kuat sehingga efek yang dirasakan begitu
parah. Maka siapa yang bisa melawan hal tersebut? Dari ratusan tahun yang lalu,
jumlah gempa yang terjadi berkisar ribuan kali atau bahkan lebih, bukan hanya
di Indonesia saja akan tetapi Eropa, Amerika, Jepang dan lainnya juga.
Indonesia memang sangat akrab dengan gempa, dan fenomena-fenomena gunung api.
Bencana alam yang pernah kita
rasakan diantaranya :
1. Angin ribut/badai, petir
2. Kekeringan (kemarau berkepanjangan)
3. Banjir (hujan, bandang, rob)
4. Gempa Bumi
5. Tsunami
6. Erupsi Gunung Berapi
7. Longsor
8. Kebakaran
Dari 3
bagian atas terjadi dari efek atmosfer. Itulah bentuk azab yang Allah sebutkan
sebagai azab yang datang dari atas. Sedangkan yang dari bawah, yaitu gempa,
tsunami, dan erupsi gunung berapi. Jika bicara gempa, ada beberapa ayat yang
menjurus pada azab yang berbentuk gempa.
(QS. Al – A’raf : 78)
فَأَخَذَتْهُمُ
الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Karena itu
mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di
tempat tinggal mereka
(QS. Al – A’raf : 91)
فَأَخَذَتْهُمُ
الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Kemudian
mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di
dalam rumah-rumah mereka
(QS. Al-Ankabut : 37)
فَكَذَّبُوهُ
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Maka mereka
mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka
mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka Seperti apa azab yang Allah berikan:
Inilah gempa yang berefek azab pada manusia, efek dari gempa kepada alam adalah terbelahnya tanah, pergeseran belahan bumi. Gempa memiliki gaya yang sangat besar, massa dan momentum juga sangat besar, maka bisa membelah tanah dengan kedalaman ribuan meter. Lalu dari situ akan menyebabkan pergeseran lempeng, nah pergeseran itulah yang menyebabkan munculnya tsunami. Bisa kita bayangkan apabila tsunami yang muncul maka akan bertambah fenomena yang ditimbulkan, yang pertama tadi gempa dan kedua adalah tsunami.
Inilah gempa yang berefek azab pada manusia, efek dari gempa kepada alam adalah terbelahnya tanah, pergeseran belahan bumi. Gempa memiliki gaya yang sangat besar, massa dan momentum juga sangat besar, maka bisa membelah tanah dengan kedalaman ribuan meter. Lalu dari situ akan menyebabkan pergeseran lempeng, nah pergeseran itulah yang menyebabkan munculnya tsunami. Bisa kita bayangkan apabila tsunami yang muncul maka akan bertambah fenomena yang ditimbulkan, yang pertama tadi gempa dan kedua adalah tsunami.
Sebelum
berangkat dari patahan, patahan tersebut juga menyebabkan bergesernya tanah,
jikalau kita lihat dari bawah gunung patahan tersebut dapat mengakibatkan
naiknya magma yang berada pada kedalaman ribuan meter dibawah bumi.
(QS. Qaaf : 7)
وَالْأَرْضَ
مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ
زَوْجٍ بَهِيجٍ
Dan Kami
hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami
tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata Setiap yang
memiliki gaya akan memiliki stres, jika gayanya besar, maka sebesar itu pula ia
harus bisa menangani stres dalam kehidupan. Seperti rol plastik yang kanan dan
kirinya diberikan gaya/dorongan pada bagian tengahnya, jika terus menerus
didorong maka ia akan mengalami stres. Ini juga sama halnya dengan dorongan
yang diberikan oleh pasifik dan timur pada Indonesia maka suka tidak suka
Indonesia juga akan mengalami stres, jika terus didorong maka rol plastik akan
mengalami retakan-retakan dan ketika diperkuat dorongannya maka ia akan patah,
maka patahan/retakan yang terbelah di Indonesia inilah yang menyebabkan magma
naik.
Seseorang
juga sering kali mengalami stres, stres yang apabila sudah sampai pada
keelastisitasannya maka akan terjadi patahan seperti struk, depresi, dan
sebagainya. Subhanallah..
Maka dalam 2 ayat ini Allah memberikan
isyarat kepada kita pada firmannya,
(QS. Faathir : 27)
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ
رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ
شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ
فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya
Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram,
insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan
mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang
tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. Bahwa
ada potensi-potensi mineral yang kita peroleh setelah timbulnya fenomena alam
ini, putih bisa saja platinum, perak, aluminium, merah itu tembaga, dan yang
hitam yaitu seperti timah dan lainnya. Dari sanalah Allah berikan
kekayaan-kekayaan kepada manusia. Itulah yang kita liat didaerah kupang,
cikotok, dan lainnya, dan juga seperti daerah timur-timur yaitu penghasil
minyak dan gas bumi yang banyak.
Akan
tetapi masih banyak manusia yang mengeluh setiap harinya, padahal Allah telah
adil, mereka diberikan kekayaan alam yang melimpah ruah dibanding kekurangan
yang mereka rasakan.
Sebenarnya
itulah cara Allah memberikan rezeki. Maha Adil Allah atas segala kekuasaannya.
Semua telah Allah atur dan
Allah-lah sebaik-baik pemberi, Allah menunjukkan kekuasaannya serta Allah pun
menundukkan segala yang dilangit dan dibumi ini untuk manusia.
Fenomena-fenomena
alam jangan dilihat sekedar azab atau bencana. Ia dikategorikan azab/bencana
apabila ia mengenai kita. Kalau kita bawakan ke kehidupan kita bagaimana cara
kita harus berusaha untuk meminimalisirnya apakah dengan bermunajat kepada
Allah dan dengan berusaha kepada Allah atau dengan diam saja membiarkan Allah
dengan cara-Nya.
Wallahu a’lam bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar