Di atas bumi terdapat puluhan bahkan ratusan gunung berapi,
dan tentunya kita tidak lupa dengan yang namanya wedus gembel di merapi sana.
Sekarang pun kabar – kabarnya semeru ikut tertular flu dari si merapi. Gunung
berapi ini terbentuk ketika bumi menjadi dingin secara bertahap dan munculah
lipatan – lipatan yang membentuk struktur gunung berapi. Bayangkan saja jika
gunung berapi itu tidak ada mungkin sejak 3,5 milyar tahun lalu ketika bumi
mulai mendingin ia berusaha mengeluarkan gas dan menjaga temperaturnya. Bila
tidak dikeluarkan secepatnya planet ini akan meledak dengan dasyat karena ada
tekanan gas yang terus – menerus dan dalam jumlah besar di tubuhnya.
Jadi Itu hanya salah satu dari keutamaan esksistensi gunung
berapi’ . Peranan kontribusi /keutamaan tegaknya gunung-gunung dibumi ini
lainnya adalah dia (gunung berapi ) merupakan pasak raksasa dari bumi yang akar
dari gunung berapi tersebut 10 – 15 kali lipat dari ketinggianya. Gunung juga
berfungsi sebagai jangkar yang sangat luar biasa kokohnya untuk meminimalkan
guncangan litosfer ketika bergerak.
Meskipun letusannya bisa menimbulkan banyak korban nyawa dan
materi ternyata meletusnya gunung berapi juga selalu banyak membawa dampak
positif bagi kehidupan mahluk hidup di bumi bahkan untuk semesta alam secara
keseluruhan. Bencana geologis lainnya, seperti gempa bumi dan tsunami.
merupakan proses Planet Bumi mencari keseimbangan baru untuk mempertahankan
tekanan dan temperaturnya. Tujuan penting proses ini adalah untuk melindungi
miliaran manusia dari kepunahan, sampai waktu yang telah ditentukan oleh-Nya.
Peranan atau Kontribusi yang utama dari keberadaan gunung
berapi dapat ditinjau dan di analisa dari dua aspek yaitu ;
1. Aspek ilmu pengetahuan ( science and knowledge)
2. Aspek religi spiritual
3. Aspek ilmu pengetahuan & aspek religi spiritual
4. Aspek ilmu pengetahuan ( science and knowledge )
ASPEK
SCIENCE AND KNOWLADGE
Berbagai fungsi utama gunung berapi :
1. Bertindak sebagai penyeimbang /stabilizer planet-planet
2. Pembentuk rona baru di planet bumi
3. Perawat lapisan atmosfir planet bumi dalam jangka panjang
4. Pendingin lapisan atmosfir bumi ( langit ) dari kenaikan
temperatur atmosfir bumi akibat peningkatan suhu matahari
5. Sebagai jangkar ( anchor ) atau rem dari gerakan lempeng bumi
6. Memberikan kesuburan bagi mahluk yang hidup di tanah
7. Sebagai tandon utama (resapan ) air bagi planet bumi
Dampak positif & negatif tenaga endogen dan eksogen :
Kegiatan
pembentukan muka bumi karena tenaga endogen memiliki dampak positif berikut
ini:
1.
Sebuah gunung yang
meletus akan mengeluarkan magma yang menjadi lava. Lava ini bila membeku selama
beberapa tahun akan menjadi lahan pertanian yang subur.
2.
Gejala diatropisme
seperti patahan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang unik dan indah,
sehingga dapat dijadikan objek wisata, contohnya Ngarai Sihanok di Sumatera
Barat
3.
Magma yang dikeluarkan
oleh gunung berapi memuntahkan bahan tambang dan bahan mineral yang terdapat di
dalam bumi, akibatnya wilayah sekitar gunung berapi menghasilkan berbagai jenis
bahan tambang dan batuan yang bernilai ekonomis.
Sedangkan
pembentukan muka bumi karena tenaga eksogen memiliki dampak positif berikut
ini:
1.
Aktivitas pelapukan
dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang unik dan indah, sehingga dapat
dijadikan objek wisata, contohnya : Grand Canyon (Amerika Serikat), Ayers Rock
(Australia)
2.
Proses Sedimentasi
menghasilkan daratan yang subur. contoh: Sungai Chao Phraya melalui dataran
rendah alluvial di Bagian Tengah Thailand
Kegiatan
pembentukan muka bumi karena tenaga endogen memiliki dampak negatif berikut
ini:
1.
Letusan gunung akan
mengeluarkan lava dan menyemburkan awan panas, debu akibatnya akan merusak
wilayah yang ada di sekitarnya seperti: hutan, lahan pertanian dan pemukiman
penduduk.
2.
Gempa bumi yang sumber
gempanya berada di dekat permukaan tanah mengakibatkan rusaknya berbagai
bagunan, bila sumber gempanya berada di dasar laut akan menyebabkan tsunami
yang dapat merusak kehidupan di sekitar pantai.
3.
Gempa bumi yang terjadi
di sekitar pegunungan salju dapat menimbulkan longsoran salju yang sangat
merusak.
Kegiatan
pembentukan muka bumi karena tenaga eksogen memiliki dampak negatif berikut ini
:
1.
Erosi yang terjadi
secara besar-besaran dapat menyebabkan hilangnya kesuburan tanah.
2.
Erosi pada daerah
pantai menyebabkan berkurangnya luas lahan pantai.
Upaya
penanggulangan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang
ditimbulkan oleh pembentukkan muka bumi akibat tenaga endogen dan eksogen :
1.
Merancang dan membuat
bagunan tahan gempa
2.
Membuat tanggul-tanggul
pemecah ombak untuk mencegah abrasi
3.
Membangun stasiun
pengamatan gunung berapi yang berfungsi untuk memantau aktifitas gunung berapi
dan mengumumkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya kepada masyarakat di
sekitarnya agar dapat mengurangi korban jiwa.
4.
Melakukan kegiatan
reboisasi untuk menjaga kesuburan tanah dan kelestarian ekosistem
ASPEK
RELIGI SPIRITUAL
Kitab Suci Alqur’an menginformasikan: “Dipancangkan Gunung
supaya Bumi tidak mengoncangkan kamu”, padahal justru ditempat yang banyak
terdapat gunung dan gunung berapi disitulah paling sering terjadi gempa bumi.
Kali ini kembali kita kutip surah ke-16 (An Nahl), ayat 15 Al-Qur’an, dari
Tafsir Rahmat oleh H. Oemar Bakri, halaman 513 yang bunyinya:
Dan Dia memancangkan gunung-gunung di bumi agar bumi itu
tidak goncang (membahayakanmu. Dan Dia jadikan sungai-sungai dan jalan-jalan
agar kamu mendapat petunjuk (mencari rezekimu). QS,16:15
Pasak adalah seperti paku tetapi terbuat dari kayu (sumber:
Kamus Besar Bahasa Indonesia – Balai Pustaka). Pasak umumnya ditancapkan
dalam-dalam ke tanah. Maksud ayat tersebut bahwa gunung dijadikan Allah SWT
sebagai pasak, berarti ada bagian gunung yang berfungsi sebagai pasak yang
menancap dalam-dalam ke dalam tanah.
DARI SEGI ILMU PENGETAHUAN YANG SELARAS DENGAN KANDUNGAN
RELIGI SPIRITUAL
Penegasan Al Qu’ran ini sangat ajaib mengingat untuk
memastikan adanya bagian gunung yang berfungsi sebagai pasak dibutuhkan dua hal
yaitu kemampuan membedakan antara materi pembentuk gunung dengan materi
penyusun tanah, sehingga dapat dibedakan mana yang tanah dan mana bagian dari
gunung yang tertancap ke dalam tanah, serta harus dilakukan pendeteksian ke
kedalaman bumi sampai kedalaman tertentu. Kedua hal ini sulit dilakukan
mengingat kemampuan peralatan eksplorasi di masa kehidupan Muhammad Saw tidak
memungkinkan untuk melakukan penelitian tersebut.
Tetapi sekarang telah diakui oleh para ahli geologi bahwa
ternyata gunung memiliki akar (mountain root) seperti jangkar yang menusuk
masuk ke dalam bumi. Akar gunung ini (mountain root) memiliki fungsi untuk
memberikan stabilitas dan keseimbangan kepada bumi ketika terjadi guncangan
akibat pergerakan lempengan tektonik, sehingga bumi tidak sedemikian mudah
untuk porak-poranda.
Menurut Ir. Agus Haryo Sudarmono (dalam bukunya Menyibak
Rahasia Sains Bumi dalamj Al-Qur’an, halaman:183-192) ), gunung api atau bukit
disebut oleh Allah SWT: “Jabalun/Jibalun” dalam bahasa arab bermakna gunung
berapi, disebut oleh Sang pencipta sebanyak 26 kali sebagai kata yang bermakna
“benda”. Dalam beberapa ayat gunung berapi disebut juga dalam bahasa arab
“rawasiya” sebagai kata yang bermakna “sifat” (fungsinya seperti rem atau
jangkar kapal laut), disebut 9 kali (QS: 13;03, 15;19, 16;15, 21;31, 27;61,
31;10, 41;10, 50;07, 77;27) dalam Al-Our’an.
Penyebutan kata gunung yang demikian banyaknya dalam
Al-Qur’an tentu mengandung makna yang penting. Gunung memiliki fungsi yang
sangat menentukan kelangsungan kehidupan Planet Bumi. Senadainya gunung-gunung
tidak diciptakan, kita ragu apakah Planet Bumi akan stabil atau bertahan di
usianya yang renta, yaitu 4,56 miliar tahun.
Sejak kurang lebih 3,5 miliar tahun lalu ketika Planet Bumi
mulai mendingin, ia berusaha mengeluarkan gas demi menjaga tekanan dan
temperatur. Bila tidak dikeluarkan secepatnya, planet ini akan meledak dengan
dahsyat akibat adanya tekanan gas yang terus menerus dan dalam jumlah besar di
tubuhnya.
Tugas utama gunung adalah sebagai pasak agar bumi tidak
berguncang akibat tekanan gas-gas yang terbentuk di dalamnya semakin bertambah.
Marilah kita kutip lagi surah Lukman, surah ke-31, ayat 10 Al-Qur’an, dari
Tafsir Rahmat oleh H. Oemar Bakri, halaman 801 yang bunyinya:
Dia menciptakan ruang angkasa tanpa tiang yang kamu lihat.
Dan dipancangkan-Nya di bumi itu gunung-gunung menjadi pasaknya agar kamu tidak
bergoncang. Dan dikembang-biakkan-Nya segala jenis binatang. Dan diturunkan-Nya
air hujan dari langit, lantas ditumbuhkan-Nya setiap jenis tumbuh-tumbuhan yang
baik … QS,31:10
Kitab suci Alquran yang diturunkan 15 abad lalu di Semenanjung
Arab ternyata telah membicarakan mengenai gunung api dengan sangat tepat sesuai
dengan ilmu geologi dan vulkanologi abad 20. Menurut Al-Qur’an, Allah SWT
menciptakan gunung adalah sebagai pasak bumi agar bumi tidak goncang (Surat An
Naba’: 7). Sebab jika tidak ada gunung, maka bumi akan mengalami goncangan
terus-menerus sehingga manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan di atasnya pasti
tidak akan dapat bertahan hidup.
Perkataan ”pasak” dalam Al-Our’an sebenarnya memiliki dua
bagian, yakni menurut bentuknya dan fungsinya. Jika menurut bentuk, sebuah
pasak lebih banyak bagiannya berada dalam tanah daripada bagian di luar tanah.
Jika menurut fungsi, sebuah pasak berfungsi membuat agar barang yang ditancapi
tidak bergerak-gerak; tidak bergoyang-goyang atau tetap pada tempatnya semula.
Demikian pula menurut ilmu geologi modern. Ternyata bagian
sebuah gunung yang terlihat di luar hanya sebagian kecil saja yakni 1/3,
sedangkan bagian yang tertanam di dalam bumi mencapai 2/3 bagian. Jadi
sesungguhnya semua gunung yang kita lihat di dunia ini masih sangat kecil jika
dibandingkan dengan bagian gunung yang tertanam di dalam bumi.
Jadi sesungguhnya fenomena gunung es di Kutub Utara juga
berlaku untuk gunung di daratan. Sesungguhnya seluruh pulau dan benua di dunia
ini dalam keadaan ”mengambang” di atas cairan kental Basalt, yang berada
puluhan kilometer di bawah kulit permukaan bumi. Jadi sebenarnya manusia di
bumi hidup di atas cairan sangat kental yang dinamakan Basalt.
Karena setiap gunung memiliki ”akar tunjang” yang masuk ke
dalam kulit bumi, maka sesungguhnya akar tunjang gunung yang terpendam di dalam
lapisan Basalt itu telah menahan lapisan benua atau kulit bumi dari berbagai
gerakan atau goncangan dahsyat yang akan terjadi karena pengaruh tekanan dari
dalam (endogen) atau tekanan dari luar (eksogen).
Terjadi keseimbangan tekanan pada kulit bumi. Jadi karena
beratnya, dapat diumpamakan sebuah gunung bagaikan jangkar berat yang
dilbenamkan ke dalam lapisan Basalt tempat 7 benua di bumi termasuk Kutub Utara
dan Selatan terapung di atasnya sehingga tidak dapat bergerak lagi.
Jadi sesungguhnya keberadaan sebuah gunung api lebih banyak
manfaatnya daripada mudharat-nya. Memang mudharat-nya juga ada. Jika meletus,
akan menimbulkan korban jiwa. Namun manfaatnya jauh lebih besar. Selain menjadi
pasak bumi juga membuat daerah di sekitarnya subur, sebagai penyedia air bersih
bagi manusia, dengan hutan yang menjaga ekosistem lingkungan.
Selain itu, sebuah bencana gunung api meletus mampu
mengakibatkan perubahan kehidupan sosial. Banyak orang kehilangan harta
bendanya termasuk rumah mereka, sehingga menyebabkan mereka harus tinggal
ditempat pengungsian. Sebagai contohnya adalah pada waktu meletusnya G.Merapi
di D Jogja dan Jawa Tengah tiga tahun yang lalu. Perubahan sosial lainnya yang
terjadi akibat erupsi Merapi yaitu berubahnya mata pencaharian penduduk dari
seorang petani menjadi penambang pasir dan pola interaksi antar kelompok.
Selain dampak negatif, erupsi gunung Merapi juga menyebabkan dampak positif
berupa ada daerah yang menjadi objek wisata yang disebut dengan Lava Tour yang
telah diresmikan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.
Daerah Destinasi Wisata Lava Tour banyak dikunjungi oleh
wisatawan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan
tersebut yang mengunjungi obyek wisata Lava Tour memberi pengaruh pada
perubahan sosial dan budaya masyarakat. Warga lereng Merapi yang dalam
kesehariannya menggunakan bahasa jawa, berubah menggunakan bahasa indonesia
dalam menawarkan barang dagangannya kepada wisatawan yang berkunjung. Kosakata
bahasa Indonesia yang digunakan warga lereng Merapi sangat terbatas dan dalam
kesehariannya tetap menggunakan bahasa sehari- hari. Di bukanya obyek wisata
Lava Tour juga membuat akses jalan di kawasan Lava Tour menjadi lebih bagus.
Dengan dibukanya Daerah Destinasi Wisata Lava Tour banyak
sekali manfaat yang dapat diperoleh bagi banyak elemen masyarakat. Sehingga
dengan demikian menimbulkan perubahan sosial linear yang terjadi pada
masyarakat kawasan Lava Tour yang berlangsung dengan cepat, karena setelah
bencana erupsi Merapi masyarakat harus segera menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan baru yang merubah tatanan kehidupan masyarakat. Perubahan sosial
yang terjadi dengan cepat, menyebabkan sebuah kebingungan dan menimbulkan suatu
kejutan kebudayaan atau cultural shock bagi masyarakat. Perubahan sosial yang
terjadi pada kehidupan sosial masyarakat kawasan daerah Lava Tour antara lain,
perubahan pada pola interaksinya, perubahan matapencaharian dan sistem ekonomi,
sistem kemasyarakatan, dan organisasi- organisasi sosial.
Dampak positif akibat erupsi gunung Merapi yaitu adanya batu
dan pasir dari erupsi gunung Merapi yang dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai
bahan bangunan atau untuk dijual. Hal ini menyebabkan perubahan sosial dimana
warga yang dahulunya bekerja sebagai petani kini mereka harus menjadi penambang
pasir. Sebagai kesimpulan akhir ternyata betapa banyak manfaat/fungsi dan
peranan gunung-gunung (termasuk gunung berapi) Tuhan ciiptakan bagi
kelangsungan hidup semua m ahluknya dan bagi kelangsungan /kesinambungan proses
kehidupan alam semesta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar