Sabtu, 10 Desember 2016

MENGAPA MANUSIA MEMBUTUHKAN PENDIDIKAN? BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG SEBUAH PENDIDIKAN?


Pernahkah kalian berfikir mengapa kita sebagai manusia membutuhkan pendidikan? Dan bagaimana Islam memandang sebuah pendidikan? Mari kita bahas...
Mengapa Manusia membutuhkan pendidikan ?. Pertanyaan ini sepintas mudah untuk dijawab akan tetapi jawaban tersebut terkadang masih mengambang dan tidak memberikan jawaban sesuai dengan subtansi pertanyaan. Dari penjelasan sebelumnya bahwa manusia membutuhkan pendidikan disebabkan manusia sangat labil dan dinamis. Labil karena manusia sejak pertama dilahirkan belum memiliki kemapuan untuk dapat mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dengan pendidikan manusia dapat degan serta merta menguasai berbagai kompotensi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya. Manusia bersifat dinamis karena manusia selalu termotivasi untuk senantiasa melakukan perubahan dalam kehidupannya. Pernyataan ini sedikit bersesuaian dengan pengertian pendidikan sebagai suatu proses pendewasaan manusia.
Sebagai illustrasi Manusia dibandingkan dengan binatang, manusia lahir tidak mempunyai kemampuan untuk berjalan sendiri, makan sendir dan memenuhi kebutuhannya sendiri akan tetapi masih mebutuhkan bantuan orang lain yang ada disekitaranya. Berbeda dengan binatang, Ikan misalnya sejak telur ikan menetas maka ikan tersebut secara spontan dapat berenang dan mencari makanan sendiri, sehingga biatang seperti ikan tersebut tidak membutuhkan pendidikan khuus untuk dapat menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan manusia. Persoalannya kemudian bahwa kemampuan ikan berenang apakah dapat dikategorikan sama dengan kemampuan manusia menangis ketika lahir. Manusia sejak lahir telah memiliki kemampuan untuk menangis sebagai bentuk, dasar dari respon manusia terhadap hal-hal tertentu. Dan hal tersebut tidak melalui proses pendidikan. Akan tetapi secara spontanitas semua bayi “menangis” ketika lahir. 
Dari asumsi tersebut, sesungguhnya manusia membutuhkan pendidikan jika pengertian pendidikan itu diasumsikan sebagai sebuah proses yang terencana dan berkelanjutan untuk menuyiapkan peserta didik menuju kepada tingkat kedewasaan disamping karena memang manusia memiliki sikap labil dan statis juga karena potensi kemanusiaan yang dimilikinya (Akal) Sehingga dengan potensi tersebut manusia dapat dididik dan dilatih untuk mengambangkan kemampuan dan potensinya yang berkaitan dengan Cipta, Rasa dan Karsa Manusia.
Dalam Islam, pendidikan adalah amat penting. Ia merupakan fardhu ain bagi setiap mukalaf dan fardhu kifayah bagi masyarakat Islam mengusahakan tempat terwujudnya gelanggang pendidikan itu. Ajaran Islam adalah menuntut umatnya agar menitikberatkan ilmu dan pendidikan. Cuma ilmu yang dipelajari itu ada yang fardhu ain, ada yang fardhu kifayah dan ada yang sunat. Tujuan utama pelajaran dan pendidikan itu diwujudkan bukan semata-mata hendak menguasai berbagai-bagai bidang ilmu pengetahuan, tapi hendak melahirkan insan yang bertaqwa. Yang mana Allah itu menjadi cinta agungnya, Akhirat adalah menjadi matlamat hidupnya, dunia adalah tempat bercucuk tanam segala bentuk kebaikan dan ketaatan untuk hasilnya diperolehi di Akhirat sana agar selamat dari Neraka dan berjaya masuk Syurga.
Perlu diingat, setelah berjaya membentuk insan yang bertaqwa melalui pelajaran dan pendidikan, artinya kita telah dapat membentuk rekrut-rekrut pasukan perjuangan atau pendakwah yang telah terlatih dan pandai mengguna senjata ilmu untuk menerima satu kewajipan atau panggilan masyarakat. Selepas belajar atau siap siaga untuk memperjuangkan apa yang telah diperolehi dari sekolah, atau dengan kata-kata lain rekrut-rekrut para pelajar tadi berkewajipan datang bertebaran di tengah kehidupan manusia menyampaikan pelajaran serta membangunkan syakhsiah manusia agar mereka menjadi insan-insan yang bertaqwa inilah yang disebut oleh Al Quranul Karim apa yang dinamakan -” amrun bil makruf wanahyun anil mungkar “. Di sini dapat kita fahami bahwa sekolah bukan semata-mata untuk ilmu agar dapat melahirkan ahli ilmu, atau melahirkan ahli ilmu yang bertauliah dengan tujuan untuk makan gaji atau ilmu bukan untuk sarana hidup dan untuk kemegahan dan nama di dunia, tapi hendak melahirkan rekrut-rekrut Tuhan atau rijalullah agar dapat bertanggungjawab menyampaikan ajaran Allah Taala di bumi Allah ini. Mereka adalah guru-guru yang mengenal Allah kepada manusia, pejuang-pejuang kebenaran yang hidup mati untuk Allah, pendakwah-pendakwah atau daie-daie yang gigih yang matlamatnya hanya satu iaitu agar agama Allah itu diterima oleh manusia dan dapat mengatasi seluruh agama di atas muka bumi ini. Dengan kata-kata lain agar manusia seluruhnya menyembah Allah yang mencipta mereka.
Begitulah matlamat pelajaran dan pendidikan, begitu besar artinya kepada manusia. Ia adalah merupakan roh dan nadi kepada seluruh kehidupan, agar seluruh kehidupan manusia berjalan dengan penuh disiplin, bertolong bantu, bekerjasama, berjalan di atas syariat Allah. Penuh kasih sayang dan harmoni.
Kalau bukan tujuan ini, sekalipun pelajar-pelajarnya cemerlang di dalam pelajaran, lahir ahliahli ilmu di berbagai bidang, munculnya cendiakawan-cendiakawan yang terbilang, pada Islam pelajaran dan pendidikan itu atau sekolah itu telah gagal yang amat besar. Kerana ia telah melahirkan manusia-manusia yang tidak kenal penciptanya, membelakangkan syariat-Nya, hidup di Akhirat bukan keutamaan, dunia menjadi buruan, dengan itu lahirlah manusia yang mementingkan diri, sombong, gila nama dan glamour. Maka lahirlah budaya jatuh menjatuhkan, fitnah memfitnah, singgung menyinggung, umpat mengumpat, kata mengata. Maka dengan itu mengundang huru-hara di dalam kehidupan. Akhirnya semua manusia sudah tidak merasakan lagi keselamatan dan keamanan.
Oleh itu kita melagang pendidikan bukan main-main, ia adalah satu tanggungjawab yang amat besar, yang memerlukan jiwa besar. Membangunkan pendidikan bukan boleh sambil lewat, kerana pada pendidikan itu rahsia terbangunnya syahsiah manusia yang bertaqwa. Sekaligus dapat membangunkan kemajuan dan tamadun dunia. Ini sesuai manusia itu sebagai khalifah Tuhan di bumi, agar segala-galanya berjalan di atas syariat Allah. Semoga pendidikan ini adalah benih yang kita tanam yang akan menumbuhkan kebun pendidikan di masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar