Pernah jatuh cinta? Taukah apa sebenarnya cinta itu?? Kita
bahas yuk...
Cinta adalah sebuah amalan hati yg akan terwujud dlm
lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dgn apa yg diridhai Allah mk ia akan
menjadi ibadah. Dan sebalik jika tdk sesuai dgn ridha-Nya mk akan menjadi
perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adl ibadah hati yg bila keliru
menempatkan akan menjatuhkan kita ke dlm sesuatu yg dimurkai Allah yaitu
kesyirikan.
Cinta
kepada Allah
Cinta yg dibangun krn Allah akan menghasilkan kebaikan yg
sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dlm Madarijus Salikin berkata:
”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah
lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah mk ikutilah aku
niscaya Allah akan mencintai kalian.” Mereka berkata: “ ‘Niscaya Allah akan mencintai
kalian’ ini adl isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta
faidahnya. Bukti dan tanda
kecintaan kalian kepada Allah adl mengikuti Rasulullah faidah dan buah
adl . Jika kalian tdk
mengikuti Rasulullah maka kecintaan Allah kepada kalian tdk akan terwujud dan
akan hilang.”
Bila demikian keadaan mk mendasarkan cinta kepada orang lain
karena-Nya tentu akan bersabda dlm mendapatkan
kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah :hadits yg diriwayatkan
dari Anas bin Malik “Tiga hal yg
barangsiapa ketiga ada pada diri niscaya dia akan mendapatkan manis iman.
Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh ia cintai daripada selain kedua dan hendaklah
dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintai melainkan krn Allah dan
hendaklah dia benci utk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia
dari kekufuran itu sebagaimana dia benci utk dilemparkan ke dlm neraka.”
Ibnul
Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab ada cinta ada sepuluh perkara:
Pertama: membaca
Al Qur’an menggali dan memahami makna-makna serta apa yg dimaukannya. Kedua: mendekatkan
diri kepada Allah dgn amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib. Ketiga: terus-menerus
berdzikir dlm tiap keadaan. Keempat:
mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolak nafsu. Kelima: hati yg selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah menyaksikan dan mengetahuinya. Keenam: menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala ni’mat-Nya.
Ketujuh: tunduk hati di hadapan Allah . Kedelapan: berkhalwat bersama-Nya ketika Allah turun .Kesembilan: duduk bersama orang2 yg memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh: menjauhkan segala sebab-sebab yg akan menghalangi hati dari Allah
Cinta adalah Ibadah
mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolak nafsu. Kelima: hati yg selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah menyaksikan dan mengetahuinya. Keenam: menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala ni’mat-Nya.
Ketujuh: tunduk hati di hadapan Allah . Kedelapan: berkhalwat bersama-Nya ketika Allah turun .Kesembilan: duduk bersama orang2 yg memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh: menjauhkan segala sebab-sebab yg akan menghalangi hati dari Allah
Cinta adalah Ibadah
Sebagaimana telah lewat cinta merupakan salah satu dari
ibadah hati yg memilikiIkedudukan tinggi dlm agama sebagaimana ibadah-ibadah yg
lain. Allah berfirman:
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm hatimu.”
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm hatimu.”
“Dan orang2 yg beriman lbh cinta kepada Allah.”
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yg
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
Adapun dalil dari hadits Rasulullah adl hadits
Anas yg telah disebut di atas yg dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan
Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh dia cintai daripada selain
keduanya.”
Macam-macam
cinta
Di antara para ulama ada yg membagi cinta menjadi dua bagian
dan ada yg membagi menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab
Al-Yamani dlm kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid menyatakan bahwa cinta
ada empat macam;
Pertama cinta ibadah. Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yg dicintai-Nya dgn
dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua cinta syirik. Allah berfirman: Yaitu
mencintai Allah dan juga selain-Nya.
“Dan di antara manusia ada yg menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”
“Dan di antara manusia ada yg menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”
Ketiga cinta maksiat. Yaitu cinta yg akan menyebabkan
seseorang melaksanakan apa yg diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yg
diperintahkan-Nya. Allah berfirman: “Dan kalian mencintai
harta benda dgn kecintaan yg sangat.”
Keempat cinta tabiat. Seperti cinta kepada anak keluarga diri harta dan perkara
lain yg dibolehkan. Namun
tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah berfirman:
“Ketika mereka berkata: ‘Yusuf dan adik lbh dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban mk berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lbh cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih mk cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
“Ketika mereka berkata: ‘Yusuf dan adik lbh dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban mk berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lbh cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih mk cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
Buah
cinta
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Ketahuilah
bahwa yg menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta takut dan
harapan. Dan yg paling kuat adl cinta dan cinta itu sendiri merupakan tujuan
krn akan didapatkan di dunia dan di akhirat.”
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’menyatakan: “Dasar tauhid dan ruh adl di keikhlasan dlm mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabb juga sempurna.” Bila kita ditanya bagaimana hukum cinta kepada selain Allah? makA kita tdk boleh mengatakan haram dgn spontan atau mengatakan boleh secara global akan tetapi jawaban perlu dirinci.
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’menyatakan: “Dasar tauhid dan ruh adl di keikhlasan dlm mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabb juga sempurna.” Bila kita ditanya bagaimana hukum cinta kepada selain Allah? makA kita tdk boleh mengatakan haram dgn spontan atau mengatakan boleh secara global akan tetapi jawaban perlu dirinci.
Pertama bila dia mencintai selain
Allah lbh besar atau sama dgn cinta kepada Allah maka ini adalah cinta syirik
hukum jelas haram.
Kedua bila dgn cinta kepada selain
Allah menyebabkan kita terjatuh dlm maksiat mk cinta ini adl cinta maksiat
hukum haram.
Ketiga bila merupakan cinta tabiat
mk yg seperti ini diperbolehkan.
Itu
lah pembahasan mengenai hakikat cinta yang sebenarnya, sungguh menarik untuk
diperbincangkan memang, namun semuanya dikembalikan pada yang menciptakan rasa
cinta yaitu yang Maha membolak balikan hati Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar