Kamis, 01 Desember 2016

MERAYAKAN ULANG TAHUN, APAKAH ESENSINYA? BAGAIMANA MENURUT PANDANGAN ISLAM?


Setiap orang tentu perrnah melihat atau mungkin merasakan merayakan hari lahir atau yang disebut dengan ulang tahun, pernahkah kalian berpikir apakah esensi merayakan hari ulang tahun tersebut? Bagaimana pandangan islam mengenai hal tersebut? Mari kita bahas...
Siapa yang tidak mengetahui istilah "hari ulang tahun", semua tentunya, tak asing lagi di telinga saat mendengar istilah tersebut dan tampaknya melegitimasi di tiap-tiap masyarakat. Ya! Hari yang kerap kali kita idam-idamkan kedatanganya sebagai momen yang tak boleh terlewatkan, yaitu hari yang senantiasa kita rayakan serta menyambutnya dengan suka cita pesta pora merayakanya bersama orang-orang yang kita cintai dan dianggap penting dalam hidup kita seperti kerabat, keluarga ataupun pacar. Hari lahir adalah hari dimana kita pertama kali bisa menghirup udara dimuka bumi sebelum setelah kita berada hampir sembilan bulan dalam rahim ibu, yang kemudian tanggal bulan tahun tersebut di abadikan dan dijadikan sebagai momen-momen perayaan yaitu "hari ulang tahun".
Terlintas dari momen tersebut, muncul esensi makna hari ulang tahun, sebagai hari besar personality yang wajib dirayakan serta ucapan selamat dan kado ulang tahunpun tentunya menjadi harapan bagi seseorang yang sedang berulang tahun. Namun hakikatnya kita tidak pernah menyadari, esensi hari ulang tahun itu apa?
Namun ada hal yang tak semua orang bisa sadari, bahwa saat kita sedang memasuki fase demi fase usia, maka saat itu pula jatah  kita hidup didunia pun akan terkikis sedikit demi sedikit melewati fase-fase  temporal menuju kematian.
Perlu kita ketahui, sebenarnya masih banyak hal yang perlu kita lakukan selain daripada berpesta pora menghabiskan uang, waktu, serta tenaga, hanya untuk merayakan hal yang jelas-jelas keliru, ada baiknya peringatan hari ulang tahun itu, kita rayakan sebagai bagian intropeksi diri, tanya pada diri sendiri, apa yang sudah ditorehkan selama kita masih diberi kesempatan  oleh Tuhan untuk hidup di dunia? apakah bermanfaatkah untuk diri kita sendiri sebelum untuk orang lain? kita koreksi iman kita apakah kian hari kian meningkat ataukah malah mungkin semakin menurun? atau mungin kalian bisa maknai hari ulang tahun ini dengan meluangkan waktu mendekatkan diri kepada Tuhan secara persuasif saat bersembahyang sebagai momen yang pas, satu atau dua jam bahkan lebih seraya memohon ampunan serta perlindung-Nya, atau berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang belum beruntung yang jauh mungkin dibandingkan kita nasibnya, bisa berupa materi, tenaga, ilmu, pendidikan dsb. yang dianggap bisa membantu meringankan beban mereka.
Ulang tahun merupakan salah satu perayaan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dunia saat ini. dalam proses perayaan ulang tahun biasanya terdapat tradisi mengundang teman dan mengadakan pesta untuk memperingati hari lahir. Perayaan ulang tahun ini biasanya dilakukan tiap tahunnya pada setiap tanggal hari lahir. Agama islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia dengan jumlah pengikutnya yang banyak.
Di dalam islam sendiri telah menetapkan syariat yang mengatur berbagai hal termasuk diantaranya adalah perkara ulang tahun. Saat ini banyak pro dan kontra apakah merayakan ulang tahun dalam islam itu boleh ataukah tidak.
Sebagaimana yang tertera pada hadist:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: “Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” (HR. Bukhari-Muslim)
Banyak para alim ulama yang menganggap bahwa merayakan ulang tahun di dalam islam hukumnya adalah haram dikarenakan adanya dalil dan hujjah yang sangat kuat. Beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut ini:
1.      Jika ulang tahun itu adalah sebuah kegiatan yang diharuskan maka itu dianggap sebagaibid’ah karena Nabi Muhammad selama hidupnya tidak pernah melakukan hal tersebut dan tidak pernah menyuruh umatnya untuk melakukannya. Jadi, tidak boleh dilakukan perayaan ulang tahun jika memang itu menjadi sebuah kewajiban.
2.      Ulang tahun merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang barat atau non muslim. Pendapat ini mengemuka karena sebenarnya di dalam budaya islam tidak pernah ada perayaan ulang tahun dan ironisnya perayaan ini diimpor secara mentah-mentah oleh orang islam tanpa adanya penyesuaian seperti yang ada di dalam agama islam. Jadi merupakan hal yang salah jika segala sesuatu yang berasal dari barat harus dikerjakan oleh semua orang.
3.      Tidak ada manfaatnya merayakan ulang tahun. Untuk pendapat yang satu ini banyak yang menanyakan kemudian apa esensi atau manfaat dari perayaan ulang tahun ini? apakah sudah ada jelas manfaatnya ataukah hanya sekedar ikut-ikutan saja. adakah tujuan yang jelas dari perayaan ulang tahun ataukah hanya sekedar untuk menghambur-hamburkan uang saja? jadi kalau memang tidak ada manfaatnya untuk apa dilakukan?
4.      Perayaan ulang tahun tidak boleh dilakukan jika tidak mengandung hal yang membuat orang tersebut bertambah keimanan dan takwanya kepada Allah swt.
5.      Perayaan ulang tahun biasanya identik dengan bahan pamer dan pemborosan saja padahal ada hal lain yang bisa dilakukan dengan uang tersebut untuk hal yang lebih bermanfaat.
من تشبه بقوم فهو منهم
Artinya: “Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Namun ada juga ulama yang membolehkan adanya perayaan ulang tahun, alasannya dapat dilihat pada berikut ini:
1.      Perayaan ulang tahun boleh dilakukan jika tidak meniru ritual yang dilakukan oleh orang barat. Jadi selama dalam perayaan ulang tahun tersebut tidak dibarengi dan melakukan ritual agama orang barat dan non muslim maka ulang tahun ini bisa dilakukan.
2.      Memang Rasulullah tidak pernah merayakan ulang tahun dirinya dan menyarankan umatnya untuk melakukan peringata hari ulang tahun. Jadi, di dalam islam sendiri ibadah itu terbagi menjadi dua yaitu ibadah yang harus dilakukan sesuai dengan aturan dan perintah Allah SWT yang memang harus dilakukan tanpa harus adanya pengubahan apapun. Contohnya di sini adalah shalat, dalam shalat manusia hanya perlu melakukannya berapa rakaatnya, gerakannya tanpa harus mempertanyakan mengapa. Namun ibadah lainnya adalah melakukan sesuatu yang tidak sampai pada larangannya. Contoh disini adalah tidak boleh minum alkohol namun bila minum air putih pastinya boleh. Oleh karena itu perayaan ulang tahun boleh dilakukan.
3.      Jika perayaan ulang tahun dianggap sebagai bid’ah karena tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan karena jika meniru-niru sebuah kaum maka akan termasuk dalam kaum tersebut. Maka sebaiknya jika ingin merayakan ulang tahun dilakukan dengan cara yang islami saja misalnya dengan menggelar tasyakuran denga anak yatim, pengajian, sedekah dan lainnya.
4.      Perayaan ulang tahun boleh dilakukan jika terdapat banyak manfaat dari perayaan tersebut. Saat ada salah anggota keluarga yang berulang tahun misalnya nenek dari keluarga besar maka bisa menjadi salah satu momen penyambung tali silaturahmi di dalam keluarga tersebut supaya menjadi lebih erat karena adanya pertemuan tersebut.
5.      Di dalam perayaan ulang tahun tidak melulu pesta seperti yang dilakukan oleh orang non muslim di dunia barat namun juga bisa dilakukan dengan cara islami seperti mengingat bahwa usia sudah bertambah jadi harus semakin intropeksi diri supaya pada tahun berikutnya bisa menjadi lebih baik lagi dan hal ini juga bisa menjadi pengingat bahwa umur semakin berkurang sehingga iman dan takwanya harus ditingkatkan.
6.      Di dalam perayaan ulang tahun biasanya diselingi dengan memanjatkan doa kepada orang yang sedang berulang tahun. Seperti yang telah diketahui bahwa saling mendoakan satu sama lain sesame manusia merupakan keharusan dan dalam momen merayakan ulang tahun juga menjadi momen untuk saling mendoakan satu sama lain.
7.      Perayaan ulang tahun jelas tidak diperbolehkan jika mengandung hal-hal yang dilarang oleh Allah seperti adanya pesta yang berlebihan, ajang pamer dan menghamburkan uang, adanya minuman dan makanan yang haram seperti alkohol dan daging babi dan pesta ulang tahun justru membuat yang sedang berulang tahun terlalu sibuk sehingga meninggalkan waktu shalatnya.

8.      Perayaan ulang tahun juga bisa dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk bersyukur kepada Allah atas usia, rejeki, kasih sayang dan hal lainnya yang telah diberikan kepadanya selama ini dan bisa menjadi cara untuk orang tua berterima kasih bahwa masih diberi kepercayaan untuk mengasuh anaknya sampai sejauh ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar