Setiap orang tentu perrnah melihat atau mungkin merasakan
merayakan hari lahir atau yang disebut dengan ulang tahun, pernahkah kalian
berpikir apakah esensi merayakan hari ulang tahun tersebut? Bagaimana pandangan
islam mengenai hal tersebut? Mari kita bahas...
Siapa yang tidak mengetahui istilah
"hari ulang tahun", semua tentunya, tak asing lagi di telinga saat
mendengar istilah tersebut dan tampaknya melegitimasi di tiap-tiap masyarakat.
Ya! Hari yang kerap kali kita idam-idamkan kedatanganya sebagai momen yang tak
boleh terlewatkan, yaitu hari yang senantiasa kita rayakan serta menyambutnya
dengan suka cita pesta pora merayakanya bersama orang-orang yang kita cintai
dan dianggap penting dalam hidup kita seperti kerabat, keluarga ataupun pacar.
Hari lahir adalah hari dimana kita pertama kali bisa menghirup udara dimuka
bumi sebelum setelah kita berada hampir sembilan bulan dalam rahim ibu, yang
kemudian tanggal bulan tahun tersebut di abadikan dan dijadikan sebagai
momen-momen perayaan yaitu "hari ulang tahun".
Terlintas dari momen tersebut, muncul
esensi makna hari ulang tahun, sebagai hari besar personality yang wajib
dirayakan serta ucapan selamat dan kado ulang tahunpun tentunya menjadi harapan
bagi seseorang yang sedang berulang tahun. Namun hakikatnya kita tidak pernah
menyadari, esensi hari ulang tahun itu apa?
Namun ada hal yang tak semua orang bisa
sadari, bahwa saat kita sedang memasuki fase demi fase usia, maka saat itu pula
jatah kita hidup didunia pun akan terkikis sedikit demi sedikit melewati
fase-fase temporal menuju kematian.
Perlu kita ketahui, sebenarnya masih
banyak hal yang perlu kita lakukan selain daripada berpesta pora menghabiskan
uang, waktu, serta tenaga, hanya untuk merayakan hal yang jelas-jelas keliru,
ada baiknya peringatan hari ulang tahun itu, kita rayakan sebagai bagian
intropeksi diri, tanya pada diri sendiri, apa yang sudah ditorehkan selama kita
masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup di dunia? apakah
bermanfaatkah untuk diri kita sendiri sebelum untuk orang lain? kita koreksi
iman kita apakah kian hari kian meningkat ataukah malah mungkin semakin
menurun? atau mungin kalian bisa maknai hari ulang tahun ini dengan meluangkan
waktu mendekatkan diri kepada Tuhan secara persuasif saat bersembahyang sebagai
momen yang pas, satu atau dua jam bahkan lebih seraya memohon ampunan serta
perlindung-Nya, atau berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang belum
beruntung yang jauh mungkin dibandingkan kita nasibnya, bisa berupa materi,
tenaga, ilmu, pendidikan dsb. yang dianggap bisa membantu meringankan beban
mereka.
Ulang tahun merupakan salah satu
perayaan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dunia saat ini. dalam proses
perayaan ulang tahun biasanya terdapat tradisi mengundang teman dan mengadakan
pesta untuk memperingati hari lahir. Perayaan ulang tahun ini biasanya
dilakukan tiap tahunnya pada setiap tanggal hari lahir. Agama islam merupakan
salah satu agama terbesar di dunia dengan jumlah pengikutnya yang banyak.
Di dalam islam sendiri telah menetapkan
syariat yang mengatur berbagai hal termasuk diantaranya adalah perkara ulang
tahun. Saat ini banyak pro dan kontra apakah merayakan ulang tahun dalam islam
itu boleh ataukah tidak.
Sebagaimana yang tertera pada hadist:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: “Orang yang melakukan ritual amal ibadah yang
bukan berasal dari kami, maka amalnya tersebut tertolak” (HR.
Bukhari-Muslim)
Banyak para alim ulama yang menganggap
bahwa merayakan ulang tahun di dalam islam hukumnya adalah haram dikarenakan
adanya dalil dan hujjah yang sangat kuat. Beberapa alasan tersebut adalah
sebagai berikut ini:
1.
Jika ulang tahun itu adalah sebuah
kegiatan yang diharuskan maka itu dianggap sebagaibid’ah karena
Nabi Muhammad selama hidupnya tidak pernah melakukan hal tersebut dan tidak
pernah menyuruh umatnya untuk melakukannya. Jadi, tidak boleh dilakukan
perayaan ulang tahun jika memang itu menjadi sebuah kewajiban.
2.
Ulang tahun merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh orang barat atau non muslim. Pendapat ini mengemuka karena
sebenarnya di dalam budaya islam tidak pernah ada perayaan ulang tahun dan
ironisnya perayaan ini diimpor secara mentah-mentah oleh orang islam tanpa
adanya penyesuaian seperti yang ada di dalam agama islam. Jadi merupakan hal
yang salah jika segala sesuatu yang berasal dari barat harus dikerjakan oleh
semua orang.
3.
Tidak ada manfaatnya merayakan ulang
tahun. Untuk pendapat yang satu ini banyak yang menanyakan kemudian apa esensi
atau manfaat dari perayaan ulang tahun ini? apakah sudah ada jelas manfaatnya
ataukah hanya sekedar ikut-ikutan saja. adakah tujuan yang jelas dari perayaan
ulang tahun ataukah hanya sekedar untuk menghambur-hamburkan uang saja? jadi
kalau memang tidak ada manfaatnya untuk apa dilakukan?
4.
Perayaan ulang tahun tidak boleh
dilakukan jika tidak mengandung hal yang membuat orang tersebut bertambah
keimanan dan takwanya kepada Allah swt.
5.
Perayaan ulang tahun biasanya identik
dengan bahan pamer dan pemborosan saja padahal ada hal lain yang bisa dilakukan
dengan uang tersebut untuk hal yang lebih bermanfaat.
من تشبه بقوم فهو منهم
Artinya: “Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah
adalah bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu
Hibban)
Namun ada juga ulama yang membolehkan
adanya perayaan ulang tahun, alasannya dapat dilihat pada berikut ini:
1.
Perayaan ulang tahun boleh dilakukan
jika tidak meniru ritual yang dilakukan oleh orang barat. Jadi selama dalam
perayaan ulang tahun tersebut tidak dibarengi dan melakukan ritual agama orang
barat dan non muslim maka ulang tahun ini bisa dilakukan.
2.
Memang Rasulullah tidak pernah
merayakan ulang tahun dirinya dan menyarankan umatnya untuk melakukan peringata
hari ulang tahun. Jadi, di dalam islam sendiri ibadah itu terbagi menjadi dua
yaitu ibadah yang harus dilakukan sesuai dengan aturan dan perintah Allah
SWT yang memang harus dilakukan tanpa harus adanya pengubahan apapun.
Contohnya di sini adalah shalat, dalam shalat manusia hanya perlu melakukannya
berapa rakaatnya, gerakannya tanpa harus mempertanyakan mengapa. Namun ibadah
lainnya adalah melakukan sesuatu yang tidak sampai pada larangannya. Contoh
disini adalah tidak boleh minum alkohol namun bila minum air putih pastinya
boleh. Oleh karena itu perayaan ulang tahun boleh dilakukan.
3.
Jika perayaan ulang tahun dianggap
sebagai bid’ah karena tidak pernah dilakukan oleh Nabi
Muhammad saw dan karena jika meniru-niru sebuah kaum maka akan termasuk dalam
kaum tersebut. Maka sebaiknya jika ingin merayakan ulang tahun dilakukan dengan
cara yang islami saja misalnya dengan menggelar tasyakuran denga anak yatim,
pengajian, sedekah dan lainnya.
4.
Perayaan ulang
tahun boleh dilakukan jika terdapat banyak manfaat dari perayaan tersebut. Saat
ada salah anggota keluarga yang berulang tahun misalnya nenek dari keluarga
besar maka bisa menjadi salah satu momen penyambung tali silaturahmi di dalam
keluarga tersebut supaya menjadi lebih erat karena adanya pertemuan tersebut.
5.
Di dalam
perayaan ulang tahun tidak melulu pesta seperti yang dilakukan oleh orang non
muslim di dunia barat namun juga bisa dilakukan dengan cara islami seperti
mengingat bahwa usia sudah bertambah jadi harus semakin intropeksi diri supaya
pada tahun berikutnya bisa menjadi lebih baik lagi dan hal ini juga bisa
menjadi pengingat bahwa umur semakin berkurang sehingga iman dan takwanya harus
ditingkatkan.
6.
Di dalam
perayaan ulang tahun biasanya diselingi dengan memanjatkan doa kepada orang
yang sedang berulang tahun. Seperti yang telah diketahui bahwa saling mendoakan
satu sama lain sesame manusia merupakan keharusan dan dalam momen merayakan
ulang tahun juga menjadi momen untuk saling mendoakan satu sama lain.
7.
Perayaan ulang
tahun jelas tidak diperbolehkan jika mengandung hal-hal yang dilarang oleh
Allah seperti adanya pesta yang berlebihan, ajang pamer dan menghamburkan uang,
adanya minuman dan makanan yang haram seperti alkohol dan daging babi dan pesta
ulang tahun justru membuat yang sedang berulang tahun terlalu sibuk sehingga
meninggalkan waktu shalatnya.
8.
Perayaan ulang
tahun juga bisa dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk bersyukur kepada
Allah atas usia, rejeki, kasih sayang dan hal lainnya yang telah diberikan
kepadanya selama ini dan bisa menjadi cara untuk orang tua berterima kasih
bahwa masih diberi kepercayaan untuk mengasuh anaknya sampai sejauh ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar